Hak dibisu
Yang mendera berderu
Pukul satu
Dua
Tiga
Ringkih seribu
Siapa saja yang asal bangkit lalu jatuh lagi
Katanya tak sanggup
Bukan sepenuhnya tertutup
Karena ada yang berusaha berbicara
Tapi kalimatnya ditepis sempurna
Ajak aku kemana saja
Yang bahkan paham hanya dengan tatap mata
Bukan yang tak mau mengerti
Meski mulut berbicara berulang kali