Tengku Tjhik di Tiro Muhammad Saman,seorang Ulama terkemuka Acheh, memulai karir politik pada tahun 1875. Peranan yang beliau emban multifaceted function –Ya Ulama, ya Umara’ dan ya pejuang (Mujahid)– Diakui bahwa keadaan politik Acheh pada masa itu berada dalam keadaan darurat perang menghadapi serdadu Belanda yang melancarkan perang untuk kedua kalinya, pada 25 Desember 1874. Kepemimpinan Acheh pun berada dalam transisi, dimana Sultan Acheh (Mahmud Shah 870 – 1874)) meninggal dunia pada 28 Januari 1874, akibat terjangkit kolera. Kendali pemerintahan negara Acheh dipegang oleh Majlis Negara Acheh yang beranggota tiga orang: