[caption id="attachment_118625" align="aligncenter" width="640" caption=" Gb: Kompas/Rony Ariyanto Nugroho. Tuty Kartika Sari (20), tenaga kerja Indonesia asal Kabupaten Bogor, Jawa Barat, menangis saat menuturkan kisahnya yang mengalami kekerasan dan penipuan dari majikannya selama bekerja di Kuching, Sarawak, Malaysia, di kantor P2TP2A Bandung, Rabu (26/1/2011) dinihari. "][/caption] Pembelaan pemerintah Indonesia baik yang disampaikan oleh Kemenakertrans, BNP2TKI, Kemenhumham ataupun Kemlu terkait penanganan nasib TKW di Kerajaan Arab Saudi berulang kali terdengar. Banyak data dan kisah sukses yang dikemukakan. Tetapi, sama sekali tidak meyakinkan. Publik tidak gampang percaya begitu saja, obralan data dan kisah sukses yang dikemukakan.Sampai "berbusa-busa" sekalipun, tidak akan mudah untuk dapat dipercayainya. Kesaksian
Suwarni, warga Pardasuka, Kecamatan Ketibung, Kabupaten Lampung Selatan, yang sebelumnya teman dekat Ruyati, semakin saja menambah ketidakpercayaan segala bentuk obralan data dan kisah sukses kepedulian pihak pemerintah. Suwarni mengatakan bahwa Ruyati sering meminta perlindungan ke Kedutaan Besar Republik Indonesia di Arab Saudi. "Berulang kali dia mendatangi KBRI meminta dipulangkan atau ganti majikan, tetapi tidak mendapat respons yang baik dari staf di sana,"
kata Suwarni.
KEMBALI KE ARTIKEL