Dia pipit
bukan garuda
Dia kucing
bukan macan
lalu apa lagi?
kobra?
bukan tapi cacing
buaya?
bukan tapi biawak
bilapun dia buas
tapi bukan untuk memimpin kita
bila pun dia tetap mengaku garuda
tapi garuda yang telah patah sayapnya
bila pun dia mengaku macan
tapi macan yang sudah tanggal taringnya
bila pun dia juga mengaku kobra
tapi yang sudah hilang bisanya
atau bilapun dia mengaku buaya
tapi buaya buntung
lalu apalagi yang akan disimbolkan
agar terlihat buas?
agar masyarakat pipit bisa memuja
ditambah lagi masyarakat kucing,
cacing serta biawak
yang memuji-muji
bila pun dia buas
tapi bukan untuk kita
kecuali untuk masyarakat pipit, kucing,
cacing serta biawak
bilapun pada akhirnya binatang buas itu terpilih
dengan terpaksa tentunya
karena pipit, kucing, cacing dan biawak
makin berbau busuk
maka kuburlah sudah demokrasi kita
maka selanjutnya bukan hanya pipit pencuri padi,
atau kucing pencuri ikan saja yang bersuka ria
tapi juga tikus-tikus yang makin menggila
menggeroggoti tubuh-tubuh kita
tak bisa kah kita berharap bukan sekedar perdebatan
pipit atau garuda
kucing atau macan
cacing atau kobra
buaya atau biawak
atau perdebatan antara tegas dengan halus dan santun
antara berwibawa dan tidak berwibawa
tak bisakah kita saat ini merubah mentalitas
yang sudah rusak berkarat
untuk memulai sesuatu yang baru
untuk teliti membedakan dengan memilih
pemimpin yang berasal dari manusia
bukan pipit, kucing, cacing atau biawak
28 mei 2014