Aku masih ingat, sehari selepas Natalan, kita sekeluarga berduyun-duyun mengunjungi tetangga umat Kristiani. Mengucapkan selamat kepada mereka, bersilaturahmi dan saling berbagi bingkisan dan kue-kue. Begitu juga sebaliknya, ketika Hari Raya Lebaran tiba, giliran mereka yang berkunjung. Bermaaf-maafan, cium pipi kanan kiri dan mereka memberikan kue atau buah-buahan. Selama bertahun-tahun seperti itu, tak terasa menjelang dewasa, kegiatan tersebut mulai hilang dan akhirnya hilang sama sekali.
KEMBALI KE ARTIKEL