Pasar senggol merupakan tradisi yang begitu dekat dengan masyarakat di Desa Selang. Pasar senggol berlangsung ketika memasuki Hari Maulid Nabi dan juga Hari Raya Idul Fitri maupun Idul Adha. Pasar ini terletak di Desa Selang ,di jalan utama atau Jalan Kutoarjo merupakan salah satu jalan yang padat setelah Jalan Lingkar Selatan,Kenteng,Muktisari.Pasar selang berlangsung selama 1 hari full dari pagi hingga tengah malam.Panjang pasar sekitar 400 -500 meter tergantung banyak atau sedikitnya penjual yang ada,barang-barang yang dijual di pasar senggol sangat beragam mulai dari pakaian pria dan wanita mulai dari  anak-anak hingga dewasa,mainan anak-anak,celana pria dan wanita mulai dari anak-anak sampai pria dewasa,kalung pria dan wanita,cincin pria dan wanita,hingga makanan.untuk makanannya pun beragam mulai dari makanan ringan seperti creepes,cilok,es krim,batagor,jagung bakar hingga makanan berat seperti bakso,mie ayam,bakmi,dan nasi goreng dan satu makanan khas kebumen yaitu Golak,terbuat dari singkong yang diparut, dikukus  dan dibentuk angka delapan. Berwarna putih, dijual dalam keadaan mentah ataupun matang (digoreng) dan cara menyantapnya bisa disantap langsung dan bisa dicocol dengan saus,lebih nikmat makan golak itu dicocol dengan saus untuk harga kisaran Rp 1000-2000 kalau belum naik harganya. Ada lagi makanan terkenal dari daerah Kebumen yaitu lanthing bentuknya seperti nomor delapan ini memiliki varian rasa yang beragam ada rasa keju, pedas, bawang dan jagung selain makanan diatas ada juga makanan hasil kreatifitas warga Selang sendiri yaitu es buah buatan mereka sendiri,es parut,es capcin(capucino cincau.) buatan mereka sendiri,dan es serut buatan mereka sendiri.
KEMBALI KE ARTIKEL