Mohon tunggu...
KOMENTAR
Healthy

Orang Cerdas Pakai Masker

30 Agustus 2020   15:28 Diperbarui: 30 Agustus 2020   18:57 203 1


Seorang teman membuat sebuah flyer dengan sebuah kalimat yang paling besarnya adalah "Orang cerdas pakai masker". Flyer ini terlihat jelas bertujuan untuk mempromosikan penggunaan masker sebagai salah satu protokol kesehatan selain menjaga jarak dan mencuci tangan, untuk memutus mata rantai Covid 19 dan tentunya tujuan dari flyer ini positif. Kembali ke Frase "Orang cerdas pakai masker", frase ini terkesan meniru frase sebuah iklan jamu "Orang pintar minum xxx". Pada frase "Orang pintar minum xxx", tujuannya untuk mempromosikan sebuah produk dan kebenaran dari frase tersebut sangat debatable, karena atas dasar pernyataan ilmiah apa orang pintar menggunakan produk tersebut, namun sebagai iklan marketing sebuah produk, tentunya hal tersebut dapat dimengerti, karena harus dibuat bombastis walau kebenarannya debatable, tidak perlu kebenaran yang keluar dari otoritas ilmiah seperti Perguruan Tinggi atau Lembaga Penelitian , cukup kebenaran yang keluar dari produsen produk tersebut, walau tentu saja itu subyektif.

Berbeda dari Frase sebuah produk terebut, pada frase "Orang cerdas pakai masker", pernyataan ini mendapat dukungan pernyataan dari Otoritas ilmiah, dari seorang akademisi , Mollie Ruben, seorang Asisten Professor bidang Psikologi dari University of Maine, Inggris. Ruben  menyatakan, “We speculate that, depending on the norm, masks could signal competence — that this person is intelligent, is following public health,” Ruben said. “But it also could promote more of a coldness dimension, because the mouth region gives us so much important information about emotion" [1].
Dalam pernyataan Ruben tersebut, termaktub bahwa memang orang yang menggunakan masker adalah cerdas. Cerdas karena mengikuti saran ahli bidang kesehatan masyarakat, bahwa masker melindungi diri sendiri dan orang sekitar dari bahaya tertular Covid 19. Di sisi lain, Ruben juga menyatakan ada "efek samping" dari pemakaian masker dari sisi sosial, yakni dapat mengurangi kehangatan bersosialisasi, karena masker menutup mulut yang menyatakan keadaan emosional seseorang, seperti dapat menutupi senyum yang dapat mendekatkan hubungan sosial antar manusia. Untuk hal tersebut, Ruben menyarankan seseorang mungkin dapat menggunakan masker yang transparan atau masker yang ada gambar orang tersebut tersenyum.

Selain cerdas, orang yang menggunakan masker dapat dinilai peduli terhadap diri sendiri dan orang lain. Sebagai tambahan, Di sebuah Khutbah Jum'at, Khotib menyarankan agar jama'ah memakai masker untuk melindungi diri sendiri dari bahaya Covid 19, beliau menggunakan bahasa Al-qur'an, "Dan janganlah kamu menjatuhkan diri mu sendiri ke dalam kebinasaan (Al-Baqoroh - 195)".

Walau begitu, menyebut orang yang tidak memakai masker tidak cerdas, ini perlu pertimbangan lainnya, karena penggunaan masker di masyarakat melibatkan keadaan di masyarakat juga, seperti seorang teman saya dan kawannya yang mengunjungi sebuah daerah di Jawa Barat, mayoritas orang di sana tidak memakai masker, sehingga mereka menjadi beda sendiri dan hal tersebut membuat perasaan kurang nyaman. Penggunaan masker di masyarakat, terutama di tempat yang aturan penggunaan maskernya tidak ketat, sangat dipengaruhi oleh keadaan masyarakat, yang tentu saja ada beban psikologis jika seseorang memakai masker sementara orang lain di sekitar kita tidak memakainya.

Walau begitu, hendaknya ,sebisa-bisanya, minimal diri kita dan anggota keluarga kita tetap menggunakan masker, sering mencuci tangan dan menjaga jarak sebagai usaha untuk memutus penyebaran Covid 19. Jika saat ini kita masih sehat wal 'afiat, maka bersyukurlah dan penerapan protokol kesehatan sebisa-bisanya tersebut juga sebagai rasa syukur kita akan nikmat kesehatan yang kita peroleh.

Semoga Pandemi ini dapat segera berakhir .... Aamiin.

[1] nationalpost.com, "https://nationalpost.com/news/unmasked-as-societal-norms-change-what-wearing-a-mask-might-reveal-about-you-your-habits-and-even-how-intelligent-you-are". Diakses : 30 Agustus 2020


KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun