angin pembisik di sini mengental pada dini hari
persis antara dingin dan embun, memeluki bumi
perih tangismu dirajut lukanya dengan doa
sekarang tidak lagi tanya kenapa ada belati
dan api yang mudah terbakar di mana-mana
bukan kelelahan atau heran tiada hingga
atas begitu saja mendadak sengketa dicintai
ya, kata orang di sini telah tertanam damai
meski sulaman berbeda dan berbagai warna
semoga merajut doa ini bergetaran menabraki
hening cinta di hati hingga rindu menyala
Bumidamai, Yogyakarta.