a. Pada Waktu Sepertiga Malam yang Terakhir
Ketika orang lain terlelap dalam tidur di sepertiga malam yang terakhir, maka beruntunglah orang yang bangun dari tidurnya dan berdoa kepada Allah Swt. Sungguh, waktu sepertiga malam yang terakhir adalah waktu yang mustajab untuk berdoa. Apalagi, sebelum berdoa kepada-Nya didahului dengan shalat tahajjud dan berdzikir kepada-Nya.
Rasulullah Saw. telah bersabda:
“Apabila tersisa sepertiga dari malam hari Allah ‘Azza wa Jalla turun ke langit bumi dan berfirman, ‘Adakah orang yang berdoa kepada-Ku akan Kukabulkan? Adakah orang yang beristighfar kepada-Ku akan Kuampuni dosa-dosanya? Adakah orang yang mohon rezeki kepada-Ku akan Kuberinya rezeki? Adakah orang yang mohon dibebaskan dari kesulitan yang dialaminya akan Kuatasi kesulitan-kesulitannya?’ Yang demikian (berlaku) sampai tiba waktu fajar (subuh).” (HR Ahmad)
b. Ketika Bersujud kepada Allah Swt.
Ketika bersujud adalah waktu yang paling dekat antara seorang hamba dengan Tuhannya. Oleh karena itu, pada saat yang istimewa seperti ini sangat perlu untuk menyampaikan doa kepada-Nya.
Rasulullah Saw. bersabda:
“Saat yang paling dekat seorang hamba kepada Tuhannya ialah ketika bersujud, maka perbanyaklah berdoa.” (HR Muslim)
c. Antara Adzan dan Iqamah
Setelah muadzin menyerukan adzan untuk shalat fardhu, hendaknya kita memanfaatkan waktu ini untuk berdoa kepada Allah Swt. Sungguh, sebelum iqamah diserukan untuk segera mengerjakan shalat, ini adalah waktu yang mustajab.
Rasulullah Saw. bersabda:
“Doa yang diucapkan antara adzan dan iqamat tidak ditolak (oleh Allah).” (HR Ahmad)
d. Setelah Shalat Fardhu
Setelah mengerjakan shalat fardhu, hendaknya seseorang tidak meninggalkan kesempatan yang baik ini untuk berdoa. Sesungguhnya pada saat ini adalah saat yang mustajab untuk berdoa.
Abu Umamah menceritakan bahwa Rasulullah Saw. ditanya tentang doa yang paling didengar oleh Allah Swt. Beliau menjawab:
“Di pertengahan malam yang akhir dan setiap selesai shalat fardhu.”
(HR Tirmidzi)
e. Ketika Berbuka Bagi Orang yang Berpuasa
Pada saat berbuka puasa, hendaknya kita menyempatkan diri untuk berdoa kepada Allah Swt. Ternyata, pada saat berbuka juga merupakan waktu yang mustajab bagi doa yang kita sampaikan kepada-Nya.
Mengenai hal ini, dapat kita ketahui dari sebuah hadits, yakni dari Abdullah bin ‘Amr bin ‘Ash r.a., bahwa dia mendengar Rasulullah Saw. bersabda:
“Sesungguhnya bagi orang yang berpuasa pada saat berbuka ada doa yang tidak ditolak.” (HR Ibnu Majah dan Hakim)
f. Ketika Hati Sedang Lembut
Pada saat iman sedang meningkat, biasanya hati menjadi terasa lembut, serasa dekat dengan Allah Swt., dan penuh kasih sayang kepada sesama. Pada saat seperti ini, hendaknya jangan lupa untuk berdoa kepada Allah Swt. agar lebih mudah dikabulkan.
Rasulullah Saw. bersabda:
“Ambillah kesempatan berdoa ketika hati sedang lemah lembut karena itu adalah rahmat.” (HR Dailami)
g. Ketika Sedang dalam Perjalanan
Ketika kita sedang dalam perjalanan—sudah barang tentu bukan dalam rangka bermaksiat—jangan sampai lupa untuk menggunakan kesempatan ini untuk berdoa kepada Allah Swt. Inilah salah satu waktu yang mustajab untuk berdoa.
Rasulullah Saw. bersabda:
“Tiga macam doa dikabulkan tanpa diragukan lagi, yaitu doa orang yang dizhalimi, doa kedua orang tua, dan doa seorang musafir (yang berpergian untuk maksud dan tujuan baik).” (HR Ahmad dan Abu Daud)
h. Sesaat Pada Hari Jum’at
Hari Jum’at adalah hari yang mulia bagi orang Islam. Pada hari ini ada waktu sesaat saja, kita tidak mengetahui apakah siang atau malam, pagi atau sore, maka hendaknya kita memperbanyak untuk berdoa kepada Allah Swt. pada waktu-waktu menjalani hari Jum’at. Semoga di antara doa yang kita panjatkan itu ada satu doa yang bertepatan dengan waktu yang mustajab.
Abu Hurairah r.a. menceritakan bahwa Abul Qasim (Nabi) Saw. bersabda:
“Sesungguhnya pada hari Jum’at ada satu saat yang tidak bertepatan seorang hamba Muslim shalat dan memohon sesuatu kebaikan kepada Allah melainkan akan diberikan padanya.” Beliau berisyarat dengan tangannya akan sedikitnya waktu tersebut. (HR Bukhari dan Muslim)
i. Ketika Sedang Turun Hujan
Ketika sedang turun hujan, lebih-lebih ketika kita sedang kehujanan, hendaknya segera memanjatkan doa kepada Allah Swt. Sungguh, inilah waktu yang mustajab untuk berdoa.
Rasulullah Saw. telah bersabda:
“Dua doa yang tidak pernah ditolak, doa ketika waktu adzan dan doa ketika waktu hujan.” (HR Hakim)
Berkaitan dengan hadits tersebut, Imam Nawawi menyampaikan bahwa penyebab doa pada waktu hujan tidak ditolak atau jarang ditolak ialah karena pada saat itu sedang turun rahmat; khususnya curahan hujan pertama di awal musim.
j. Ketika Mendengar Ayam Berkokok
Pada saat kita mendengar ada ayam berkokok, segera kita memanjatkan doa kepada Allah Swt. Menurut junjungan kita Nabi Muhammad Saw., pada saat seperti ini ayam yang sedang berkokok tersebut sedang melihat malaikat.
Rasulullah Saw. bersabda:
“Apabila kamu mendengar ayam berkokok, maka mohonlah anugerah-Nya karena ayam itu melihat malaikat.” (HR Bukhari dan Muslim)
“Jika kamu sekalian mendengar suara kokok ayam jantan, maka mohonlah karunia Allah karena sesungguhnya binatang tersebut telah melihat malaikat dan jika kamu sekalian mendengar suara ringkikan keledai, maka mohonlah perlindungan kepada Allah dari godaan setan, karena binatang tersebut telah melihat setan.” (HR Muslim)
k. Ketika Sedang Berpuasa
Pada saat kita sedang berpuasa, baik itu puasa wajib di bulan Ramadhan maupun sedang mengerjakan puasa sunnah, hendaknya kita memperbanyak doa kepada Allah Swt. Keadaan seperti ini adalah saat yang mustajab bagi sebuah doa yang disampaikan kepada-Nya.
Rasulullah Saw. bersabda:
“Tiga bentuk doa yang dimustajabkan Allah, doa ibu bapak terhadap anak, doa orang yang berpuasa, dan doa orang yang sedang dalam perjalanan.” (HR Baihaqi)
l. Pada Malam Lailatul Qadar
Malam Lailatul Qadar adalah sebuah malam yang berada dalam bulan Ramadhan. Malam ini penuh dengan kemuliaan. Bahkan, satu malam itu lebih baik dari seribu bulan. Oleh karena itu, marilah kita isi malam-malam kita di bulan Ramadhan agar bertemu dengan malam Lailatul Qadar. Sungguh, pada malam ini kita sangat perlu untuk memohon rahmat-Nya.
Allah Swt. berfirman:
“Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur’an) pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan Malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar.” (QS Al-Qadr [97]: 1-5)
Semoga dengan demikian kita dapat memanfaatkan waktu-waktu mustajab tersebut untuk berdoa dan harapan atau hajat kita dapat dikabulkan oleh Allah Swt.
Al-Faqîr ilâ rahmatillâh,
Akhmad Muhaimin Azzet