Mohon tunggu...
KOMENTAR
Analisis Pilihan

Narasi Capres 2019

1 April 2019   07:35 Diperbarui: 1 April 2019   08:55 49 0





Eforia kemenangan TimnasU-22 dibawah asuhan Coach Indra Sjafri, sedikit melupakan kegaduhan situasinasional. Lini masa dunia maya dipenuhi dengan berbagai macam ucapan selamatatas prestasi yang ditorehkan asuhan Indra Sjafri. Ya, Timnas U-22 menjuaraiPiala AFF U-22 di Kamboja. Sepakbola selalu menjadi hiburan sekaligus tontonanyang menghibur bagi kalangan masyarakat.


Setelah berhasil menjuaraikompetisi AFF U-22 harapan tinggi disematkan pada timnas asuhan Coach IndraSjafri agar mendapatkan hasil terbai saat mengikuti kualifikasi piala Asia 2019di Hanoi, Vietnam. Timnas U-22 langsung berhadapan dengan Timnas U-22 Thailand.Sebelum pertandingan dimulai harapan tinggi masyarakat terhadap permainan TimnasU-22, doa dipanjatkan, harapan ditinggi, oftimis meraih kemenangan. Namun ,pertandingan berlangsung diluar itu semua, Timnas U-22 dikalahkan oleh TimnasThailand dengan skor 0-4 untuk Thailand. Ekspektasi kita tidak sesuai harapan,sehingga ketegangan berubah menjadi cacian, sindiran,sampai umpatan diberbagaikolom lini media sosial.


Ada permainan yang hilangdari tim asuhan Indra Sjafri, yaitu sentuhan satu-dua “tiki-taka’ alanfilanesia. Hal ini berbeda dengan tiki-taka yang sudah mendarah daging di clubsepakbola Barcelona sehingga pekan ke 23 Liga Spanyol masih memimpin jauh diatas para rival.


Dalam Pilpres 2019 inimerupakan rematch antara Jokowi-Prabowo pada pemilihan Presiden 2014 yang lalu, sejak awal gong pemilu dibarengkandengan legislative, dan DPD kian nyaring, Jokowi dari awal deklarasi hinggadebat ke-4 MInggu,31 Maret 2019 selalu unggul dari berbagai lembaga survey terhadaprivalnya, Bapak Prabowo Subianto.


Calon presiden nomor urut01, Joko Widodo (Jokowi), memperkenalkan istilah baru di Debat Capres ke-4 yangdigelar di Hotel Shangri-La, Jakarta, pada Sabtu (30/3/2019) malam. Jokowi duakali menyebut "Pemerintahan Dilan" atau “Digital Melayani” untukmenjawab pertanyaan mengenai Revolusi Industri 4.0 yang harus dihadapiIndonesia ke depan.Debat Pilpres ke-4 kali ini mengangkat tema ideologi,pemerintahan, pertahanan dan keamanan, serta hubungan internasional. Pertanyaanyang diajukan Retno Pinasti selaku moderator kepada kedua capres, yakni Jokowidan Prabowo Subianto, adalah, bagaimana visi dan strategi pemerintahan ke depandalam memanfaatkan smart city dan electronic government.Menjawab pertanyaanitu, Jokowi mengatakan, “Bahwa ke depan diperlukan pemerintahan Dilan, DigitalMelayani, karena yang namanya pelayanan sangat diperlukan kecepatan sehinggadiperlukan reformasi dalam bidang pelayanan yang berbasis elektronik.”Selainitu, tambah capres yang berpasangan dengan K.H. Ma’ruf Amin ini, diperlukanpula penyederhanaan dalam tata kelola pemerintahan, termasuk dengan menghapuslembaga-lembaga yang tidak diperlukan. Jokowi mengklaim, selama erapemerintahannya sejak 2014, sebanyak 23 institusi yang dianggap tidak efektiftelah dibubarkan.


Calon Presiden 02 Bapak Prabowo Subianto dalam berbagai kesempatan kampaye terbuka oleh masing-masing Capres 2019 seperti “Saya lebih TNI dari banyak TNI,” kata Prabowo dalam debat ke-IV kemarin malam. Dan itu bukan pertama kali Prabowo menunjukkan diri sebagai tentara. 


Prabowomerupakan tipe pemimpin yang ideologis. Pertanyaan teknis dari panelis tentangpemerintahan juga dihubungkan ke aspek ideologis. Seperti Jokowi, apa yangditampilkan Prabowo di panggung menegaskan karakternya sejauh ini. Tapi karakter Prabowo sebaliknya dari Jokowi. Prabowo tidak terlalu mementingkanpenampilan, ia cenderung mengatakan sesuatu apa adanya.


HARAPAN CERDAS


Ruang media baikcetak,elektronik, digital non digital kini dibanjiri berita tentang Capres 2019diharapkan masyarakat kita cerdas dalam hal membaca berita, berkomentar, jangansampai justru jari kita membawa ke dalam jeruji besi. Musim rambutan tidak dapatdilarang saat musim itu tiba, begitu juga saat ini sedang musim Pilpres,Pileg2019 yang berbarengan. Mari kita pererat persaudaraan kita. Seperti semboyan “BhinekaTunggal Ika”.


KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun