Jangan Nikahi Teman Sekantor, Dosa!

Setelah acara makan malam dengan rekan dari projek lain selesai, saya dan Pak Hamid melanjutkan obrolan di dalam mobil. Pembahasan tentang “kakek”, rekan kami di projek sebelumnya masih belum kelar juga ternyata. Banyak kenangan lucu yang kami ingat dan diceritakan lagi, dan rupanya menarik perhatian rekan lain yang se mobil dengan kami. Canda tawa akhirnya pecah dan terdengar seru di dalam mobil selama perjalanan kami menyeberangi jembatan Suramadu menuju Surabaya. Lanjut ke obrolan berikutnya, rekan yang menjadi target gosip kali ini adalah Ayu, yang sebentar lagi akan menikah dengan Wira. Nah, Ayu dan Wira ini kan sekantor, hanya di departemen yang berbeda. Dengar kabar kalau Ayu akan menikahi teman sekantor, Pak Hamid langsung teriak! Jangan nikahi teman sekantor, dosa! Sambil menatap Monik, teman akrabnya Ayu. Loh, koq dosa, protes Monika? Ya iya lah, kalau teman sekantor kamu ada 100 dan dinikahi semua, ya dosa! Monika, saya dan semua yang ada dimobil, sejenak terdiam dan kemudian tertawa terbahak-bahak. Ooh itu toh maksudnya.