Sekarang para penipu juga bermodal. Mereka aktif melakukan penipuan online shop menggunakan iklan Instagram. Bila tak hati-hati barang tak dikirim, uang terkuras.
Umumnya akun-akun penipuan macam ini menjanjikan barang dengan harga kelewat murah hingga tahap tidak masuk akal. Sebagai contoh iPhone 12 bisa seharga ratusan ribu saja. Jika ditanya seperti itu, biasanya mereka akan mengatakan sedang ada promo besar di toko mereka atau mereka mengambil barang black market (BM).
Biasanya mereka takut ketika kita ingin mendatangi tokonya, karena penipuan ini menggunakan modus online dan sering kali menggunakan alasan bahwa barangnya ilegal, mereka tidak akan mau ditemui. Entah itu kamu mencoba melakukan cash on delivery (CoD) atau langsung mendatangi tokonya, mereka pasti akan menolak.
Namun ada beberapa kondisi yang mana mereka mempersilakan untuk bertemu. Hanya saja lokasinya akan jauh tidak masuk akal dari lokasimu, seperti di Batam, padahal kamu ada di Sulawesi atau Kalimantan, atau menggunakan alamat palsu.
Dan pada umumnya mereka selalu menutupi nomor rekening tujuan yang mereka tunjukan di sorotan akun Instagram mereka sebagai bukti transfer, dikarena mereka takut nomor rekening mereka diblokir oleh orang yang pernah tertipu dengan modus mereka, atau nomor rekening yang berbeda dari slide selanjutnya dan merupakan nomor rekening samaran.
Toko online palsu biasanya memasang Instagram ads untuk memasarkan dagangannya, sehingga kesannya kredibel dan terpercaya. Namun ternyata untuk memasang iklan di Instagram tidaklah sulit dan mahal, dan bisa dimulai dari Rp 14.500 per hari.
Untuk lima hari total biaya yang dikeluarkan hanya Rp 100.000 dengan post engagement 100-289, dan untuk 30 hari biayanya Rp 432.360. Biaya ini "murah" dibandingkan dengan harga produk yang dijual, dan jumlah pembeli yang ternyata tertipu.