Di era yang semakin kompleks dan serba terbuka ini, salah satu perilaku yang kerap menjadi perhatian serius adalah sikap tone deaf. Secara sederhana, tone deaf mengacu pada ketidakpekaan terhadap situasi sosial, emosi, dan konteks di sekitarnya. Dalam dunia pendidikan, sikap ini bisa sangat merugikan, tidak hanya bagi siswa, tapi juga bagi seluruh ekosistem pendidikan, mulai dari guru, orangtua, hingga warga sekolah. Maka dari itu, penting bagi kita untuk memahami dampak negatif tone deaf dan menghindarinya demi menciptakan lingkungan pendidikan yang sehat dan inklusif.