Persaingan antar stasiun televisi di Indonesia terjadi cukup seru. Banyak yang suka meniru atau mengadopsi program acara dari stasiun yang ratingnya tinggi untuk dibuat program acara baru untuk menarik rating tinggi juga. Persaingan seperti itu sudah biasa. Dan kita sebagai pemirsanya cukup paham dan menganggap persaingan mereka itu sebagai hal biasa.
Mulai dari program talkshow, infotainment, olahraga, hingga program acara berita. Hampir di semua stasiun televisi menghadirkan program acara berita. Ada yang konsisten dengan berita-berita bagus dan ada pula yang konsisten meniru atau mengambil berita dari stasiun yang sudah ngetop. Ada yang membuat program dengan begitu apik dan ada juga yang seadanya.
Termasuk untuk menarik perhatian pemirsa, stasiun televisi merekrut presenter yang cantik-cantik dan gagah-gagah. Apalagi segmen pemirsa di indonesia ini lebih suka melihat tampang dan penampilan.
Oleh sebab itu untuk menarik perhatian masyarakat agar ratingnya naik yaa salahsatu strateginya dengan cara tersebut.
Lalu apakah salah dengan cara merekrut anak-anak muda yang manis-manis itu? yaa tentu tak ada salahnya. Namun pihak stasiun tak boleh lengah dan harus tetap mengawasi mereka.
Salah satunya cara mereka berpenampilan dan berpose di depan kamera. Mengingat program acara berita merupakan program acara yang cukup laris dan diminati. Tentu banyak menyedot banyak perhatian pemirsa untuk berbagai hal.
Penampilan menjadi fokus utama yang banyak diperhatikan oleh pemirsa. Bagaimana penampilan mereka, pemilihan kostum dan aksesoris serta apakah penampilannya tersebut sesuai di mata masyarakat.
Saya sebagai peminat acara berita tentu juga suka memperhatikan penampilan presenter berita yang manis-manis itu. selain memperhatikan konten berita yang disampaikan, penampilan juga menjadi perhatian.
Dan tanpa disengaja, ternyata ada presenter berita dari stasiun televisi swasta yang menurut saya penampilannya kurang pas. Disini kita tak perlu menyebutkan merek karena itu tak baik. Namun kejadian ini benar-benar saya alami sendiri dengan nyata dan penuh kesadaran.
Penampilan presenter wanita tersebut cukup seksi kalau menurut saya pribadi. Dengan kostum yang cukup ketat dan bawahan yang pendek diatas lutut.
Sehingga hal tersebut akan membuat sang presenter merasa kurang nyaman duduk lama di kursi. Sehingga hal tersebut akan membuat mereka banyak-banyak bergerak untuk mencari posisi yang pas dan tidak membuat gerak mereka terbatasi. Salah satu yang dilakukan adalah dengan memindahkan posisi kaki.
Anda paham kan gaya duduk perempuan, menyilangkan kaki. Akibat pakaian yang ketat membuat mereka sering mengganti posisi silangan kaki.
Sehingga tentu ketika mereka mengganti posisi, akan terlihat sedikit dari bagian paha mereka. Itu bisa terlihat karena saat adegan tersebut terjadi, langsung ditangkap oleh kamera.
Kebetulan saat itu acaranya live atau langsung sehingga bagaimana caranya mereka untuk mengedit terlebih dahulu sebelum ditayangkan.
Sebagai pemirsa yang cerdas dan bijak, tentu kita menganggap kecelakaan itu sebagai bumerang untuk mereka. Untuk sang presenter juga untuk pemimpin redaksi dan pemilik stasiun televisi.
Kejadian tak terduga tersebut akan menjatuhkan harga diri mereka. Apalagi stasiun televisi tersebut biasanya dianggap pemirsa memiliki reputasi yang baik karena berita-berita yang bagus-bagus selama ini.
Apakah salah jika sang presenter ingin terlihat seksi? Saya rasa tak ada salahnya karena itu hak mereka. Namun menurut saya hal itu kurang cocok atau posisinya kurang tepat karena mereka membawakan program acara berita.
Beda jika mereka membawakan program infotainment yang isinya gossip para artis dan selebritis. Itu tak akan menjadi masalah bagi kita sebagai peminat acara berita.
Banyak cara sebenarnya yang bisa dilakukan untuk terlihat seksi. Seksi tidak harus dari segi penampilan yang mengundang sepasang bola mata kita untuk memperhatikan mereka. Jadilah sosok yang seksi namun berkualitas dan cerdas.
Cara kita berkomunikasi yang baik, kata-kata yang keluar dari mulut itu cerdas dan berisi dan menampilkan kecerdasan otak itu jauh lebih seksi menurut saya daripada hanya menunjukkan keseksian tubuh.
Jika caranya dengan menunjukkan keseksian tubuh menurut saya hal itu sudah biasa dan semua orang sangat bisa melakukannya. Namun untuk menunjukkan keseksian dengan cara menunjukkan ketelatenan dan kecerdasan otak serta kepribadian dan watak yang berkarakter tak semua orang mampu menunjukkannya.
Selayaknya, hendaklah pihak-pihak terkait terutama pemimpin redaksinya lebih mengawasi agar program acara berita mereka terlihat berkualitas dan berkelas.
Sehingga pemirsa tak menyamakan acara berita mereka dengan acara ecek-ecek yang jauh dari kata berkualitas dan mendidik.
Sekian dan terima gaji.