Setelah mengeluarkan Kartu Jakarta Sehat untuk warga Jakarta, tak lama berselang setelah itu walikota Jakarta yakni Joko Widodo (Jokowi) juga mengeluarkan Kartu Jakarta Pintar. Gunanya tentu untuk mendukung dan memajukan pendidikan di Indonesia khsusnya di Jakarta yang merupakan ibukota Negara ini.
Tentu sebenarnya program tersebut sangat bermanfaat. Banyak yang mendukung program kartu Jakarta pintar ini. Namun dibalik itu semua juga banyak pihak yang mempersoalkan keefektifan uang yang bisa langsung diambil di ATM Bank DKI itu. banyak yang meragukan dan khawatir jika uang bantuan tersebut tidak digunakan sebagaimana mestinya. Dan pasti sangat disayangkan sekali jika tidak dimanfaatkan dengan bijak dan pintar. Sesuai dengan nama programnya, Kartu Jakarta Pintar, selayaknya program ini harus berjalan dan dikelola dengan cara yang pintar pula.
Sosialisasi akan fungsi dan manfaat dari program Kartu Jakarta Pintar ini seharusnya disampaikan kepada pelajar yang mendapat dana bantuan ini. Kesadaran dari para pelajar itu sendiri sangat dituntut sekali. Pelajar di Jakarta yang mendapat dana bantuan ini harus bersyukur karena adanya program ini. Bandingkan dengan pelajar di daerah lain yang belum tentu mendapatkan bantuan serupa di daerahnya. Oleh sebab itu sudilah kiranya para pelajar yang mendapat bantuan ini bisa memanfaatkan dengan sebaik mungkin. Tidak diselewengkan atau digunakan untuk hal yang tidak ada manfaatnya.
Kebetulan saya tidak mendapat bantuan ini. Namun saya hanya ingin menghimbau para pelajar yang mendapat uang bantuan tersebut untuk memanfaatkan dengan baik. Ada beberapa opsi yang mungkin bisa dijadikan masukan untuk para pelajar yang mendapatkan uang bantuan, untuk apa uang itu bagusnya digunakan?
1. Tambahan uang spp dan biaya pendidikan.
Uang yang diperoleh itu bisa digunakan untuk menambah uang spp yang masih kurang. Uang itu bisa digunakan untuk membayar spp atau biaya pendidikan lainnya yang masih menunggak.
2. Membeli peralatan sekolah.
Uang itu bisa dimanfaatkan untuk mengganti seragam sekolah yang rusak. Membeli buku tulis atau peralatan belajar lainnya. Mengganti tas sekolah yang sudah bolong-bolong atau sobek. Mengganti sepatu yang tapaknya sudah menganga. Atau untuk keperluan sekolah lainnya.
3. Membeli buku bacaan yang bermanfaat.
Bisa juga digunakan untuk membeli buku-buku yang bermanfaat dan menambah wawasan. Tidak harus buku mata pelajaran, buku-buku seperti buku rumus, kamus bahasa, ataupun novel. Yang penting isi bacaannya berwawasan.
4. Ditabung atau disimpan dulu.
Jika ketiga opsi diatas sudah aman. Sisanya bisa disimpan dulu. Uang simpanan itu bisa digunakan untuk keperluan sekolah lainnya ketika keadaannya benar-benar dibutuhkan.