Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud

Donor Darah Semakin Digemari

1 Oktober 2012   01:41 Diperbarui: 23 Juli 2024   12:23 741 2


JOGJA, PITOPANG --- Darah adalah bagian vital dari tubuh manusia. Tanpa atau kehilangan banyak darah maka hidup seseorang itu bisa terganggu. Melakukan aksi donor darah merupakan sebuah perbuatan amal yang insyaallah akan mendapatkan pahala dari tuhan. Dengan mendonorkan setetes darah itu berarti kita telah menyelamatkan nyawa mereka yang mungkin nyawanya hampir tak tertolong..

Dulu, masyarakat masih merasa takut atau enggan untuk mendonorkan darahnya. Beberapa factor bisa menjadi alasan keengganan masyarakat. Namun seiring berjalannya waktu donor darah bukan lagi menjadi sesuatu yang tabu atau ditakutkan melainkan sudah semakin digemari.

Aksi donor darah tidak hanya menjangkiti masyarakat-masyarakat yang tinggal di perkotaan. Namun juga telah menjangkiti masyarakat yang tinggal di desa atau jauh dari unsur modernitas. Itu membuktikan bahwa pemahaman masyarakat tentang donor darah telah berubah. Dari yang semulanya takut kini malah berubah menjadi ketagihan.

Dalam jangka waktu seminggu ini saya sudah ada tiga kali aksi donor darah yang kebetulan diadakan di kampus tempat saya kuliah saat ini. Diadakan dalam tiga hari berturut-turut yang pelaksananya berbeda. Hari pertama donor darah KCF, hari kedua donor darah PK IMM Tarbiyah, sedangkan hari ketiga donor darah Tarbiyah Fair.

Namun demikian antusiasme masyarakat terutama warga kampus cukup signifikan. Ketiga hari pelaksanaan donor darah tersebut selalu ramai dipadati oleh calon pendonor yang akan mendonorkan darahnya. Bahkan ada yang tidak bisa mendonorkan darahnya gara-gara jadwal kuliah dan durasi donor darah yang memang harus dihentikan. Ada jangka waktu tertentu untuk darah yang telah diambil. Harus segera dimasukkan atau disimpan ditempat khusus penyimpanan darah jika tidak darah bisa mengalami kerusakan.

Antusiasme calon pendonor itu bisa saya rasakan. Kebetulan saya jadi anggota KSR di kampus dan ikut membantu kelancaran aksi donor darah itu. Ketika itu ada dua orang calon pendonor yang sedang tidak berada di tempat. Sedangkan sudah waktunya bagi mereka untuk mendonorkan darahnya. Untunglah mereka mencantumkan nomor kontak pada form donor darah. Jadi saya bisa menghubunginya untuk segera ke lokasi donor darah.

Namun salah seorang dari calon pendonor tidak bisa segera ke lokasi dengan alasan sedang ada jadwal kuliah. Ia tidak bisa meninggalkan kelasnya. Sedangkan durasi pendonoran akan segera ditutup karena darah akan segera disimpan. Durasinya telah berakhir dan calon pendonor tadi batal mendonorkan darahnya. Namun ternyata tak lama setelah donor darah ditutup untuk hari itu, calon pendonor tadi menghubingi saya bahwa ternyata dosennya berhalangan hadir. Ia mengatakan akan mendonorkan darahnya sedangkan donor darahnya telah usai.

Ketika mengetahui donor darah telah usai terlihat dengan jelas ada rasa kekecewaan pada dirinya karena gagal mendonorkan darahnya. Namun saya tetap menghiburnya dengan meninformasikan bahwa esok hari juga ada kegiatan donor darah. Jadi ia tidak usah khawatir gagal mendonorkan darahnya.

Dari kisah diatas tampak jelas bahwa saat ini pola pemahaman masyarakat tentang donor darah semakin berkembang. Tren donor darah memperlihatkan hasil yang positif. Ada lagi kisah dari teman dekat saya saat kuliah ini yang katanya ia ketagihan untuk mendonorkan darahnya. Dan saya sempat mendokumentasikan ketika ia akan donor darah.

“Kok kamu bisa sampai ketagihan donor darah? Sejak kapan tuh?” Tanyaku padanya.
“Yaa gak tau juga nih kok bisa ketagihan kayak gini. Pertama sekali saya mendonorkan darah waktu kelas 3 di madrasah. Dan sejak saat itu saya jadi pengen mendonorkan darah ketika ada kegiatan donor darah seperti saat ini”, kata Imam mencoba menjelaskan.
“Apa yang kamu rasakan dengan rutin mendonorkan darahmu?”
“Rasanya badanku ini terasa sehat. Pokoknya enak aja gituu..”
“Oh ternyata itu ya yang membuatmu sampai ketagihan kayak gini..”

**

Seperti yang telah sama-sama kita ketahui bahwasanya donor darah adalah kegiatan yang mempunyai banyak keuntungan atau manfaat. Selain bermanfaat untuk diri sendiri tentu juga sangat membantu bagi mereka yang butuh pertolongan. Ada banyak hal yang bisa diperoleh dengan mendonorkan darah, diantaranya:

  • Menyehatkan tubuh.

Dengan donor darah tubuh kita akan semakin sehat. Karena terjadi regenerasi sel-sel darah didalam tubuh kita. Akibat mendonorkan darah, sel-sel darah merah kita akan selalu diganti dengan sel darah merah yang baru.

  • Memperpanjang usia.

Benarkah donor darah bisa memperpanjang usia? Entah lah.. Namun sesuai pengamatan saya memang seperti itu. Karena saya menyaksikan para lansia yang telah berumur panjang dan masih tetap fit karena rutin mendonorkan darahnya. Bahkan walaupun sudah lansia tapi tetap mendonorkan darahnya.

  • Dicatat sebagai amal ibadah.

Insyaallah mendonorkan darah termasuk kedalam ibadah dan akan dicatat oleh malaikat sebagai amal kebaikan. Karena donor darah adalah perbuatan yang mulia.

  • Menyelamatkan nyawa umat manusia.

Dengan darah yang kita donorkan akan memperpanjang usia mereka yang membutuhkan. Dengan darah yang kita donorkan bisa menyelamatkan nyawa mereka yang mungkin hampir sekarat dan segera dicabut oleh malaikat pencabut nyawa. Menyelamatkan nyawa umat manusia, bukankah itu termasuk perbuatan mulia?

  • Dapat makanan dan hadiah.

Jangan khawatir jika setelah donor darah anda akan merasa sedikit pusing. Itu wajar dan normal-normal saja. Namun untuk mengembalikan tenaga dan untuk segera memproduksi darah yang baru, akan pasti akan dikasih makanan. Asyik dong dapat makanan gratis.. 

Selain itu kita juga bisa dapat hadiah atau kenang-kenangan seperti pin, gantungan kunci, dan sebagainya. Asyik dong dapat hadiah.. :D

**

Namun disamping mereka yang sudah merasa ketagihan itu juga ada sebagian lagi masyarakat yang masih enggan mendonorkan darahnya. Terkadang karena alasan yang kurang logis. Seperti takut kurusan nantinya setelah donor darah. Atau mungkin sebaliknya katanya donor darah bisa menyebabkan kegemukan.

Halloooo.. Sapa yang bilang kayak gitu? Itu adalah pemahaman yang keliru dan harus segera diluruskan. Pemahaman seperti jelas saja keliru dan tak berdasar bahkan mungkin tak logis. Apa hubungannya antara donor darah dengan kurus atau gemuknya badan? Sumber tak logis seperti itu tak perlu dipercaya..

Mungkin alasan seperti itu keluar ketika seseorang itu belum pernah melakukan donor darah. Mungkin bagian dari ketakutannya karena takut melihat darah atau phobia-phobia lainnya seperti takut jarum. Namun apapun bentuk phobianya, phobia itu sebenarnya harus disembuhkan. Ketakutan yang bersumber dari dalam diri, obat penangkalnya juga berasal dari dalam diri itu sendiri. Jika ia berani mendonorkan darah, setelah itu yang akan terjadi adalah rasa ketagihan untuk rutin mendonorkan darahnya lagi. Insyaallah seperti itu jawaban dari mereka yang sudah pernah mendonorkan darahnya.

Dari sekarang marilah kita untuk mulai mendonorkan darah kita. Karena suatu saat mungkin saja kita atau anggota keluarga kita juga akan membutuhkan pertolongan darah. Bagaimana jika anggota keluarga kita sangat membutuhkan darah sedangkan darahnya tidak ada? Seperti apa perasaan anda?

Oleh sebab itu marilah mulai untuk mendonorkan darah. Kita hidup di atas dunia ini adalah saling membutuhkan pertolongan. Jika kita memberikan pertolongan, suatu saat kita juga akan diberi pertolongan oleh orang lain..

Jangan pernah ragu lagi untuk mendonorkan darah. Karena di setiap tetes darah yang kita donorkan dapat menyelamatkan nyawa dan melebarkan kembali senyuman mereka.. Donor darah berarti mencintai sesama..

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun