Luqman haqani menjelaskan bahwa cinta sejati baginya tidak mengekang tapi memberikan kebebasan pada yang lain. Ini sesuai dengan ungkapan bahwa "paradoks cinta yang paling mendasar adalah dua menjadi satu tapi tetap dua".
Kadangkala seseorang mengenal cinta akan bersemangat dalam melakukan sesuatu demi apa yang dicintainya. Bahkan perubahan dalam diripun kerap terlihat. Misalnya, dari segi fisik ia menjadi rapi.
Pada dasarnya cinta bukanlah suatu aib yang menakutkan. Justru memiliki cinta adalah suatu fitrah dan anugrah sang pencipta. Dan derita yang kadang dirasakan adalah suatu keabsahan dalam mencintai sesuatu. Rasa sakit, kecewa, sesal, merupakan sifat manusia manapun. Namun, kebanyakan mereka dalam menyimpulkan tentang cinta yang mereka alami adalah suatu permainan perasaan sehingga kadang tidak bisa menerima kenyataan.
Dalam menggapai cinta sejati bukanlah hal yang mudah karena dibalik itu semua dibutuhkan sebuah pengorbanan. Ada yang beranggapan bahwa dalam menggapai cinta laksana menggali sumur. Ditingkat permukaan kita akan banyak menemui lumpur, namun kita harus terus menggalinya hingga setiap lapis rumput terangkat. Sehingga akan tampak kejernihan dibalik lumpur yang kotor itu, yaitu cinta sejati.
Rasa sakit karena cinta itu hal biasa, sebagaimana diungkapkan oleh seorang penyair cinta bernama hazrat inayat khan, bahwa "hati ini belum hidup apabila belum mengalami sakit hati, rasa sakit karena cinta akan membuka hati, bahkan bila hati itu sekeras batu".
Bagi seorang muslim, masalah cinta dan kasih sayang bukanlah hal yang sederhana, sebenarnya secara substansi cinta merupakan saripati ajaran tauhid "tidaklah beriman seseorang diantara kamu hingga ia mencintai saudaranya sebagaimana ia  mencintai dirinya sendiri". Akan tetapi kenyataan hadits ini sering diartikan lain dimana seseorang mencintai sesamanya terutama lawan jenis secara berlebihan dan dalam perwujudan yang tidak sesuai tuntutan syariat. Mereka tidak mengekspresikan anugerah tuhan tersebut dalam bentuk yang benar.
Cinta akan datang dimanapun kita berada dan siapapun anda cinta itu akan menghampiri, karena dengan adanya cinta kita bisa hidup. Maka berbahagialah dengan cinta yang kita punya dan membingkainya dengan frame keridhaan sang pemberi cinta.
Hidup tanpa cinta adalah kehampaan namun cinta tanpa agama adalah kefatalan, penyesalan adalah rasa sakit yang lebih dari sakitnya tusukan pedang dari seribu tusukan duri dihati.
Kutipan yang paling pas untuk para pencinta "aku ingin mencintaimu dengan sederhana, dengan kata yang tak sempat disampaikan kayu kepada api yang menjadikannya abu"