Tahun 2023 masyarakat Jawa Barat mengalami bencana non-alam yang  sangat serius dan menyangkut tentang sampah. Sederet peristiwa yang  terjadi mulai dari terbakarnya TPA (Tempat Pembuangan Akhir) Sarimukti, menumpuknya sampah di jalanan, dan lingkungan yang kotor serta bau busuk. Rentetan peristiwa tersebut terjadi secara berkaitan yang mana penangannya harus dari tahap paling awal dan dari hal paling kecil. Berdasarkan data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), jumlah sampah di Indonesia pada 2022 mencapai 19,45 juta ton dengan jenis sampah tertinggi yakni sampah sisa makanan dan sampah plastik. Sebagian besar dari jumlah tersebut tidak didaur ulang, yang kemudian menyebabkan kerusakan lingkungan dan terjadinya emisi karbon. Di Indonesia sendiri diperkirakan sebanyak 85 ribu ton sampah dihasilkan per harinya, dengan perkiraan kenaikan jumlah dapat mencapai 150 ribu ton per hari pada tahun 2025. Jumlah ini didominasi oleh sampah yang berasal dari rumah tangga, yang berkisar antara 60% hingga 75%. Sementara itu, berdasarkan data dari Indonesia National Plastic Action Partnership yang dirilis April 2021, setiap tahunnya Indonesia menghasilkan 6,8 juta ton sampah plastik dan 9%-nya atau sekitar 620 ribu ton masuk ke sungai, danau, dan laut.
KEMBALI KE ARTIKEL