Di daerah saya banyak yang merasakan bahwa kondisi ekonomi terutama masyarakat petani tidak merasakan dampak dari reformasi. Petani mengeluhkan harga dari hasil taninya yang murah bahkan nyaris tidak laku dipasaran.
Belum lagi soal pupuk yang hingga saat ini masih sering terjadi kelangkaan dan harganya yang sangat mahal. Masyarakat mengeluh yang seharusnya sawah yang digarapnya minimal bisa panen setahun sekali tapi harus mengalami kegagalan karena kekurangan pupuk.
Selain itu soal harga jual hasil perkebunan petani yang menjadi sumber pendapatannya seperti getah karet, pisang dan kelapa juga semakin mencekik. Bayangkan harga getah karet sekilo hanya berkisar 7 ribu rupiah, bahkan sempat 3 ribu rupiah per kilonya.
Sementara itu hasil tani yang lain seperti pisang dan kelapa juga tidak ada bedanya. Harga kelapa bahkan tidak laku, pisang pun sama, padahal salah satu sumber penghasilan utama masyarakat itu adalah hasil pertanian dan perkebunan. Ini tugas siapa?
Hingga saat ini petani tidak merasakan kebijakan yang mendukung pada masyarakat bawah. Pemerintah bukannya melindungi petani tapi malah mengorbankan petani. Reformasi yang dulu digembor-gemborkan nyaris tidak ada pengaruhnya bagi masyarakat bawah.