Desa Wonorejo merupakan desa paling ujung yang berdekatan dengan 2 wilayah yaitu Ketindan dan Turirejo, karena lokasi yang cukup masuk ke dalam, membuat masyarakat wilayah disana merasa terbatas terkait pengembangan UMKM yang mereka miliki. Hal ini lah yang kemudian menjadi inisiatif kami untuk melakukan pelatihan dan bantuan terkait pengembangan UMKM.
Saat ini Desa Wonorejo sendiri memiliki 3 sekolah dasar yaitu SDN Wonorejo 1, 2 dan 3. Pada awal kami datang kesana, kami menerima keluh kesah mereka terkait program kurikulum merdeka yang diterapkan pemerintah pada sekolah dasar yaitu Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) kegiatan ini dibuat pemerintah dengan tujuan agar tercapainya Profil Pelajar Pancasila. Nah dari data yang telah kami riset sebelumnya, output dari program P5 di setiap sekolah ini yaitu mengembangkan sumber daya unggulan setempat dan di kerjakan bersama dengan siswa. Bonus dari hal tersebut kegiatan tersebut yaitu sekolah jadi mempunyai produk sendiri yang bisa dikembangkan, sehingga dapat menjadi usaha dan pendapatan tambahan untuk sekolah.
Namun ternyata kegiatan tersebut tidak semudah membalikkan telapak tangan, banyak guru yang berjuang kesulitan dalam menghadapi program ini karena harus membagi tugasnya dengan mengajar. Mayoritas permasalahan yang mereka hadapi yaitu branding. Nah hal ini lah yang melandasi kami sehingga kami memiliki inisiatif membuat sosialisasi terkait branding, dengan tujuan branding itu tidak hanya fokus pada produk sekolah saja, namun dapat menjadi branding profile sekolah, bahkan dari guru secara personal.
Pada tanggal 5 Agustus 2024, kegiatan Sosialisasi Branding tersebut berlangsung. Sosialisasi Branding ini diisi oleh pemateri yaitu Ibu Tsaniah Fariziah yang merupakan Dosen dari Ilmu Komunikasi UMM dan diadakan terpusat di SDN 01 Wonorejo, tidak disangka sosialisasi ini dihadiri hampir seluruh guru dari 3 SD di Desa Wonorejo. Program sosialisasi ini mendapat respon dan antusias yang sangat baik dari para guru di SD Wonorejo. Benar saja, ternyata permasalahan branding mereka tidak hanya pada branding UMKM yang mereka miliki, tetapi juga terkait sekolah dan diri mereka secara personal. Sehingga dengan adanya sosialisasi ini, seakan menerima ilmu baru yang memanng dibutuhkan sebelumnya.Â