Di pengadilan, Nia menceritakan alasannya terperangkap jebakan narkoba karena merasa kehilangan, jiwanya terpuruk semenjak Ayahnya meninggal pada tahun 2014 yang lalu.
Hal itu pernah juga disampaikannya November tahun lalu kepada youtuber Mrs Ayu Dewi.
"Masa terpuruk waktu papaku meninggal".
"Ih gila. Gila itu gue."
"Segala macem bisa gue lewatin, kalau pas yang itu sampai kayak..., ih gila."
"Soalnya gue dekat sama bokap gue itu umur 17 tahun..., lagi. Soalnya gue kayak baru dekat bentar, terus dia nggak ada gitu".
"Itu titik terendah gue. Kalau yang lainnya kayaknya masih bisa deh gitu".
Jadi penasaran dan mencaritau lebih banyak mengenai latar belakang keluarganya. Ayahnya single parent dengan tiga orang putra. Ibunya juga single parent dengan satu orang putri. Orangtuanya bercerai saat Nia berusia empat tahun dan selanjutnya ia dibesarkan oleh Ibunya.
Bagi sebagian orang, mungkin latar belakang kehidupannya tidak begitu tragis karena cukup banyak kondisi keluarga yang seperti itu, apalagi bila melihat kecantikannya, kepopulerannya, kehidupannya yang serba wah semenjak menikah dengan putra seorang konglomerat.
Kondisinya yang seperti itu justru menjadi sebuah tekanan yang besar bagi kejiwaannya. Apa yang dialami oleh Nia hanyalah salah satu contoh kecil dari sekian banyaknya selebriti di dunia ini. Tidak sedikit diantaranya yang memutuskan bunuh diri.
Curhatannya kepada hakim membuat dadaku sebagai seorang Ayah dari seorang putri yang sedang beranjak remaja, menjadi terasa sesak.
Dibalik kehidupannya yang dari luar nampak bergelimang kemewahan dan kesenangan, ternyata menyembunyikan jiwa yang cukup rapuh.
Masih mending Nia gak sampai bunuh diri. Jadi teringat almarhumah Novia yang mengadukan masalah yang dialaminya kepada Ayahnya yang sudah berada di dalam tanah dan akhirnya bunuh diri di makam Ayahnya tersebut.
Begitulah pentingnya kedekatan seorang perempuan terhadap Ayahnya. Cerita-cerita seperti inilah yang membuatku terus berusaha dengan penuh kesabaran untuk bisa kembali rujuk dengan Ibunya anak-anak.