Jika diterapkan metode penguncian wilayah (lockdown), negara gak sanggup membiayai tanggungjawabnya untuk memenuhi kebutuhan dasar hidup rakyat yang terdampak langsung. Kita asumsikan saja tidak sanggup (benar tidaknya, entahlah). Hal ini saya tangkap dari pernyataan presiden Jokowi 22 April yang lalu, presiden mengatakan biaya yang dikeluarkan negara sebanyak 300 milyar rupiah/hari hanya untuk Jakarta saja. Jabodetabek tiga kali lipatnya. Bisa kita bayangkan berapa besar biaya total lockdown untuk seluruh kota-kota besar di negara kita.
Belum lagi perkara teknis pengaplikasiannya di lapangan yang pastinya sangat tidak mudah dan kesiapan rakyat menerima kondisi tersebut.
Akhirnya pemerintah memilih jalan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Jika pilihan ini berjalan terlalu lama, katakanlah lebih dari tiga bulan, korban nyawa akan banyak juga, fasilitas kesehatan yang kita miliki relatif sangat terbatas. Prekonomian akan remuk.