Contoh kasus berikut berdasarkan pengalaman nyata penulis dengan objek bisnis disamarkan.
Penulis mempunyai keahlian dalam memproduksi asam cuka kelapa (coconut vinegar), merancang layout tempat produksi, proses produksi, hingga pemasaran. Cuka kelapa adalah objek bisnis yang cukup potensial, karena kualitasnya lebih baik daripada cuka murni (acetic acid) yang diencerkan. Cuka ini biasanya ditambahkan ke dalam makanan seperti salad atau bakso. Penulis tidak memiliki dana, tidak ada pilihan lain yang relatif cepat kecuali mengajak seseorang yang memiliki dana sebagai investor untuk menjalankan bisnis tersebut.
Selang beberapa waktu setelah pencarian rekan bisnis, ada seorang teman yang tertarik. Setelah penulis menunjukkan dan menjelaskan Business Plan cuka kelapa tersebut, dia yakin dan mau bekerjasama, hingga tibalah pada pembicaraan mengenai pembagian hasil.
Setelah diskusi yang agak alot, kami sepakat untuk membagi hasil 70% untuk investor dan 30% untuk pengelola.