Mohon tunggu...
KOMENTAR
Humaniora Pilihan

100 Untuk Jokowi-Ahok dan Aku

9 Mei 2014   21:49 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:40 426 3
Dengan artikel ini, genaplah sudah 100 artikel buah-buah pemikiran saya terkait dua sosok yang sangat menarik ini, Jokowi dan Ahok. Telah dibaca ribuan kali, dari mulai seratusan hingga puluhan ribu hits, rata-rata sekitar 2000 hit.

Saya tidak begitu ingat, tetapi saya kira ada 10-15 artikel yang masuk ke dalam kolom Trending Article dan satu yang masuk Head Line.

Dari keduanya, hanya Ahok yang telah saya jumpai, menyalami, melihat dan mendengar langsung pemikirannya terkait posisinya sebagai Wakil Gubernur Jakarta saat beliau menjadi narasumber dalam acara Kompasianival 2013. Sedangkan Jokowi, kalau memang ditakdirkan inshaallah kami akan bertemu langsung.

Sebenarnya saya sudah berniat hendak menjumpai Jokowi ketika saya ke Jakarta selain untuk menghadiri Kompasianival itu, namun ironisnya beliau pada hari yang sama sedang berada di kota kelahiran saya, Laguboti, Toba Samosir Sumut.

Mudah-mudahan ketika beliau ke Medan nanti dalam rangka kampanye pencapresannya, saya bisa ketemu dengannya.

Ok, untuk artikel yang keseratus ini, sifatnya hanya mereview seluruh tulisan yang telah saya buat terkait keduanya.

Jokowi dan Aku

Saya menyukai sosok yang satu ini, dan mendukung sepenuhnya pencapresannya. Meskipun saya tidak begitu fanatik dan begitu berharap beliau bisa menjadi pemimpin kita berikutnya. Ada beberapa artikel yang saya sukai secara pribadi terkait beliau diantaranya, "Inilah Bukti Kuat Jokowi Tidak Berambisi Menjadi Presiden!" dan "Jokowi Nyapres, Pasti Menang? Belum Tentu".

Cerita perkenalan saya dengan Jokowi saya sampaikan di dalam artikel "Mengapa Aku Jatuh Cinta Kepada Jokowi?".

Ahok dan Aku

Pada awalnya saya tidak menyukai sosokĀ  yang unik ini, terutama disebabkan oleh emosinya yang kurang terkendali, sampai-sampai emosi saya terpancing dan membuat artikel "Mungkinkah Ahok Mengalami Gangguan Jiwa? Sudah Saatnya Ahok Introspeksi Diri" dan "Ahok, Lu Pemimpin Rakyat Bukan Preman!"

Namun seiring waktu saya akhirnya cenderung menyukai beliau apalagi pengendalian emosinya sudah lebih baik.

Saya jadi ingat kelakar beliau dalam acara Kompasianival tahun lalu, beliau mengatakan bahwa dirinya saat ini lebih lembut semenjak berdekatan dengan Jokowi, dan sebaliknya Jokowi menjadi lebih agak emosional semenjak berdekatan dengan Ahok... ^^

Terkait beliau, saya menyukai artikel ini, "Polosnya Ahok di Balik Karakter Tegas, Keras, dan Emosionalnya"

Jika takdir menentukan beliau menjadi Gubernur Jakarta menyusul terpilihnya Jokowi jadi presiden kita berikutnya, saya sama sekali tidak khawatir. Argumennya saya sampaikan di artikel "Ahok Jadi Gubernur, Kok Takut?", selaras dengan ini saya sangat menyarankan beliau jangan mau menjadi cawapres Jokowi dengan alasan-alasan di dalam artikel "Mustahil Ahok Jadi Cawapres Mendampingi Jokowi Nyapres".

Jokowi-Ahok dan Aku

Terakhir untuk artikel yang ke seratus ini, artikel yang saya sukai terkait keduanya yaitu "Jokowi dan Ahok, Contoh Nyata Perbedaan Antara Pemimpin dengan Manajer".

Terlepas dari pro kontra, saya pribadi merasa Indonesia beruntung memiliki dua putra bangsa ini, dua sosok fenomenal yang telah berhasil menorehkan namanya dalam sejarah kemajuan dan perkembangan bangsa kita yang besar, bangsa Indonesia.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun