Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud Pilihan

Rasa ini Cinta atau Sayang? Atau Keduanya?

4 Oktober 2014   18:26 Diperbarui: 17 Juni 2015   22:24 1818 3
Cinta...

Salah satu topik yang rasanya tiada habis untuk dibahas. Satu topik penting dan kompleks dalam kajian psikologi sosial. Sangat mengasyikkan dan sangat bermanfaat dalam menata kehidupan sendiri, bagi kehidupan dalam biosfer bumi ini, bahkan Ibnul Qayyim Al Jauziyah dalam bukunya "Taman Orang-Orang Jatuh Cinta dan Memendam Rindu" (Good Reads), menyebutkan "Karena Cinta dan untuk Cintalah Alam Semesta diciptakan."

Defenisinya pun sangat beragam, seakan-akan defenisinya sebanyak orang yang merasakannya, atau bisa juga dianalogikan sebagaimana orang Eskimo yang memberikan sekitar 50 nama untuk salju.

Ada juga yang bilang cinta itu buta, tapi bagi saya pribadi tidak.

Cinta itu melek, sangat melek malah. Selalu ada alasan-alasan atau motif mengapa cinta itu ada, terlepas dari bisa tidaknya dideskripsikan oleh yang sedang merasakan cinta itu...

Beberapa waktu yang lalu saya membaca status Setia Furqon Kholid berikut ini di Facebook Fan Pagenya.

===

Perbedaan Cinta dan Sayang

Cinta pada seseorang menimbulkan harapan
Sayang pada seseorang menumbuhkan pengorbanan

Cinta membutuhkan pertemuan fisik
Sayang menembus batas ruang dan waktu

Cinta hadir karena sebab, dan hilang saat sebab tak lagi ada
Sayang hadir tanpa sebab, ia abadi di sanubari

Cinta itu memberi untuk menerima
tapi sayang, memberi untuk menumbuhkan

Cinta bertemu karena kesamaan persepsi
Sayang tumbuh karena kesamaan visi

Cinta identik dengan, "Kamu, adanya apa?"
Sayang identik dengan, "Kamu, apa adanya!"

Cinta berkata, "Aku suka wajahnya"
Sayang berkata, "Aku senang dengan kepribadiannya"

Cinta.. Hari ini kau mencintainya, esok bisa jadi kau membencinya
Sayang, hari ini, kemarin, esok dan selamanya kau tetap menyayanginya

Ada jatuh cinta, tapi tak pernah ada jatuh sayang.

Dalam beberapa detik, Anda bisa mencintainya, Namun tidak dengan sayang. Karena sayang itu proses mengerti, memahami, menolong, mendahulukan dalam rentang waktu yang panjang.

Di lima tahun pertama usia pernikahan, mungkin cinta yang dominan. Namun selanjutnya, yang membuat ikatan pernikahan senantiasa langgeng adalah sayang.

===

Ketika selesai membaca status itu, ada muncul perasaan yang janggal. Status tersebut mengesankan bahwa Cinta dan Sayang benar-benar dua entitas yang benar-benar terpisah, berdiri sendiri atau seakan-akan tidak berhubungan.

Saya berpemikiran bahwa jika seseorang mencintai, ia sudah pasti menyayangi, sementara jika seseorang menyayangi sesuatu belum tentu ia mencintainya. Sayang adalah bagian dari komponen-komponen pembentuk Cinta.

Saya yakin status beliau tersebut bisa membuat seseorang menjadi semakin bingung, semakin galau, apakah yang dirasakannya mengenai seseorang adalah cinta atau sayang, atau keduanya.

Harapan saya sih semoga artikel ini bisa menenangkan orang-orang yang sedang galau itu, bisa memahami apa yang sedang dirasakannya... ^,^

Dari sekian banyak teori tentang Cinta, ada satu teori terkenal yang kebetulan sesuai dengan pemikiran dasar saya tersebut. Teori yang lebih memperdalam dan memperluas pemahaman saya tentang cinta, "Triangular of Love".

Teori tentang cinta yang relatif sederhana dan mudah dipahami, intuitif, fleksibel. Teori yang bisa menentukan jenis cinta, perbedaan antara Cinta dengan Sayang, dan bisa juga digunakan untuk mengukur kadarnya meski mungkin hasilnya tidak mutlak akurat.

Teori yang diperoleh dari hasil penelitian ini dikemukakan oleh Robert J. Stenberg dan dipublikasikannya di Jurnal Psychological Review, 1986 (Psycnet).

Disini saya tidak bermaksud hendak memberikan kuliah tentang teori ini lohh... (^,^) tidak juga dalam rangka menjustifikasi perasaan seseorang.

Ini hanya sekedar sharing pemikiran aja. Jika ada yang dirasa kurang cocok atau bertentangan dengan pemikiran teman-teman pembaca, pintu diskusi terbuka lebar-lebar...

Saya sangat menyukai konsep dasar yang dikemukakan oleh Robert dan mengembangkannya sendiri berdasarkan pengalaman dan pengetahuan yang saya miliki. Teori ini bisa dikembangkan tuk menguraikan cinta yang bersifat universal, namun disini saya sengaja fokus pada cinta antara pria dan wanita.

Robert mengurai Cinta menjadi tiga bagian, yaitu Intimacy, Passion dan Commitment.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun