Mohon tunggu...
KOMENTAR
Film

Meneladani Sosok "Maverick" dalam Gaya Kepemimpinan Milenial BUMN

9 Oktober 2022   21:09 Diperbarui: 9 Oktober 2022   21:40 436 1
Top Gun 2022, rasanya tidak asing di telinga para milenial. Sebuah sequel dari Film Top Gun 1986 yang menceritakan seorang Kapten Angkatan Laut (AL) dengan segudang prestasi dan pencapaian di bidangnya. Selama 30 tahun mengabdi dan berkontribusi di Angkatan Laut dan telah ditawari beberapa kesempatan promosi menjadi Laksamana dan bahkan Senator, tetapi Ia menolak dan lebih memilih untuk tetap menjadi seorang Kapten dengan alasan bahwa Ia tidak menginginkan jabatan, karena menurutnya sebagai pelayan negara Ia ingin berkontribusi sesuai dengan tempat dimana Ia bisa menjadi dirinya.
Singkat cerita, Ia ditantang oleh Pemimpinnya untuk menjadi pelatih bagi Angkatan Laut muda yang ditugaskan untuk menjalankan misi tertentu. Ia terkejut dan tidak menyangka karena menjadi pelatih bukanlah suatu hal yang diinginkan dan bukan pula tempat untuk mengaktualisasikan dirinya. Namun, karena sebuah perintah maka Ia tidak bisa menolaknya, dengan rasa terpaksa Ia pun melakukannya. Hari pertama, Ia tidak dianggap kehadirannya oleh Angkatan muda. Hari hari pun berlalu, Ia memiliki dilemma antara melanjutkan untuk menjadi pelatih Angkatan muda dengan risiko bahwa mereka bisa saja gugur dalam menjalankan misi atau berhenti menjadi pelatih dengan alasan menjadi pilot pesawat tempur adalah jati dirinya.

Karena dorongan semangat dan motivasi dari sahabat yang mengatakan bahwa para Angkatan muda membutuhkan sosok pelatih seperti Maverick maka Ia pun menggugurkan keinginan dan egonya sehingga memilih untuk tetap menjadi Pelatih demi mensukseskan misi yang dijalankan oleh Angkatan muda.
Niatnya untuk menyelaraskan Tim, membangun harmonisasi dan daya saing antar Angkatan muda, Maverick mengajak Angkatan muda untuk melakukan olahraga bersama yang mungkin tidak pernah dilakukan sebelumnya, yaitu olahraga sepak bola air. Kegiatan ini awalnya mendapat kritikan dari Pemimpinnya, tetapi Maverick memiliki tujuan ingin membentuk jiwa berjuang dan perang (ilmu serang dan pertahanan dalam satu waktu) maka permainan tersebut tetap berlangsung.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun