Sudah tiga ratus enam puluh lima malam aku duduk di balik jendela ini, mencoba menghitung bintang yang seakan bertambah setiap kamu tiada. Entah kenapa langit malam kini terasa begitu dekat, seperti bisa kugapai dengan ujung jariku, tetapi selalu saja luput. Kamu menghilang setelah sebuah perjalanan yang katanya cuma "sebentar." Perjalanan yang hingga kini tak pernah memberikan kepastian, kecuali satu, aku tetap di sini.
KEMBALI KE ARTIKEL