Permasalahan pangan saat ini difokuskan kepada keamanannya. Pangan yang dikonsumsi akan memiliki dampak positif dan negatif bergantung dari beberapa faktor. Salah satunya adalah bahan tambahan pangan yang sering digunakan yaitu pewarna, karena tingginya antusiasme konsumen terhadap produk pangan yang memiliki kenampakan warna menarik. Namun sangat disayangkan, kebanyakan dari industri pangan yang beredar menggunakan pewarna sintetis dengan alasan lebih murah dan mudah pengaplikasiannya. Berdasarkan sumber yang diperoleh pewarna sintetik Brilliant blue dapat memicu kanker ginjal pada tikus percobaan, dan indigo carmine dapat memicu glioma otak pada tikus jantan.
Sekelompok mahasiswa UB Fakultas Teknologi Pertanian melakukan inovasi baru, dikoordinasi oleh Ikhtiar Eka Prasetyani bersama dengan Aji Nugroho dan Anindyah Febriyani melakukan penelitian mengenai pewarna alami. Bukan hanya sekedar pewarna saja namun juga memiliki nilai lebih yaitu sifat antimikroba yang dapat diaplikasikan dalam pengolahan pangan sehingga produk yang dihasilkan memiliki warna yang menarik sekaligus memiliki umur simpan yang lama. Pewarna alami yang sedang diteliti berasal dari bunga Telang (Clitoria ternatea).
KEMBALI KE ARTIKEL