Sekarang sih enak mau menyalurkan aspirasi sangat banyak media yang bisa menampung, bisa nulis di FB, media online, bahkan di platform media penulisan. Di era Orde Baru mana bisa kita membuat tulisan di media mainstream sebebas sekarang ini, media yg kritis aja kena breidel.
Dulu tahun 80an penulis cuma bisa menulis di kolom Surat pembaca Kompas dan media Indonesia, dan media sejenisnya, itupun sekali dua kali saja bisa dimuat, kalau bisa dimuat sudah girang sekali.