Elite Politik disekitar Prabowo sudah memperhitungkan, kalau debat tanpa kisi-kisi, maka Jokowi akan kewalahan. Entah apa dasar pemikiran yang digunakan, padahal materi debat secara umum adalah wawasan pekerjaan yang sudah dilaksanakan Jokowi, dan Jokowi sendiri adalah seorang eksekutornya.
Sebagai seorang eksekutor, tentunya Jokowi sangat memahami persoalan dari hulu sampai kehilir, setiap pekerjaan baik yang sudah dikerjakannya, mau pun yang sedang dikerjakan.
Jangan melihat seseorang hanya dari penampilan fisiknya, tapi lihatlah dari performa kerja, dan caranya mengeksekusi sebuah kebijaksanaan. Kalau membandingkan penampilan fisik antara Prabowo dan Jokowi, jelas Prabowo juaranya, tapi melihat kapasitas seorang pemimpin bukan itu ukurannya.
Kalau melihat penampilan Kyai Ma'ruf, yang cuma pakai sarung, dan tidak memberikan kesan parlente, berbeda dengan penampilan Sandiaga Uno yang sangat kekinian. Lagi-lagi Saya mau bilang, jangan ukur kemampuan seseorang dari penampilan fisiknya, dan jangan anggap orang sarungan itu kurang pengetahuannya.
Saya percaya sekali, bahwa seseorang yang memiliki kekayaan spiritualitas itu akan memiliki kekayaan berpikir yang luar biasa. Justeru kekayaan sprirituallah yang menjaga kestabilan kekayaan intlektual dan emosional.
Cerdas saja tidak cukup, kalau tanpa diimbangi dengan spiritualitas, karena itulah yang sering membuat seseorang menjadi pongah dan sombong, sehingga menganggap remeh orang lain, dan hal itu pulalah yang dialami oleh kubu Prabowo.
Sekali lagi saya ingin mengingatkan, jangan anggap remeh Kyai Ma'ruf hanya karena melihat penampilannya. Kalau melihat rekam jejaknya, beliau bukanlah orang yang biasa-biasa saja, bukanlah orang yang cuma faham persoalan Agama.