Mohon tunggu...
KOMENTAR
Analisis Pilihan

Pidato Kebangsaan Prabowo Baru Sekadar "Akan"

17 Januari 2019   06:11 Diperbarui: 17 Januari 2019   07:05 837 26
Pidato kebangsaan itu haruslah mempunyai bobot dan meyakinkan yang mendengarkannya, karena yang akan dilawan Prabowo itu adalah Jokowi, seorang Petahana yang sudah melakukan apa baru Prabowo katakan. Saat Prabowo baru 'akan' melakukan, sementara Jokowi sudah melakukannya.

Satu dua langkah Jokowi sudah mendahului Prabowo, disaat Prabowo baru akan mulai melangkah, itu pun kalau menang. Pidato kebangsaan itu harus mampu memberikan kepastian, karena menjadi biasa kalau baru berupa Janji. Bukan Cuma saya yang beranggapan, pidato kebangsaan Prabowo masih sebatas memberikan mimpi-mimpi kepada pendukungnya.

Pengamat Politik dari Universitas Paramadina Hendri Satrio menyoroti penggunaan kata 'akan' dalam pidato kebangsaan 'Indonesia Menang' Prabowo Subianto. Menurut dia, tidak seharusnya Prabowo terlalu banyak menggunakan kata 'akan' dalam menyampaikan visi-misinya.

"Prabowo membutuhkan lebih dari sekadar penggunaan 'akan' untuk dapat mengalahkan Jokowi," ujar Hendri, kepada wartawan, Selasa (15/1/2019). (Detik.com)

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun