Berbicara mengenai Knowledge Management, maka saya harus mengenal terlebih dahulu mengapa knowledge itu perlu adanya proses pengelolaan. Knowledge berbicara mengenai apa yang orang pahami tentang suatu perihal, tentang konsep, ide, teori, prosedur, praktik, dan cara kita melakukan suatu hal. Nonaka (1991) menetapkan bahwa knowledge dapat berupa explicit dan tacit. Explicit knowledge adalah pengetahuan yang sudah terkode, tercatat. Sedangkan tacit knowledge adalah pengetahuan yang masih dalam pikiran. Tantangan yang terjadi adalah bagaimana agar tacit knowledge dapat dikemukakan sehingga menjadi suatu explicit knowledge. Inilah yang disebut dengan knowledge management, yaitu proses atau praktik dalam membuat, memperoleh, mendapatkan, membagikan, dan menggunakan pengetahuan, untuk meningkatkan pembelajaran dan pengalaman di organisasi. (Scarborough et al, 1999)