Pada akhir tahun 1948, Belanda melancarkan Agresi Militer II dan berhasil menduduki Yogyakarta, ibu kota darurat Republik Indonesia saat itu. Agresi ini dianggap sebagai upaya Belanda untuk melemahkan perlawanan Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaannya. Dengan kondisi kependudukan yang berat, pemerintah Indonesia mengandalkan pasukan gerilya untuk menghadapi Belanda. Serangan Umum 1 Maret 1949 direncanakan sebagai aksi besar-besaran yang bertujuan menunjukkan kepada dunia bahwa TNI masih memiliki kekuatan dan keberanian melawan Belanda. Melalui serangan ini, diharapkan dapat meningkatkan semangat rakyat dan mempertegas bahwa Indonesia belum tunduk pada pendudukan Belanda.
KEMBALI KE ARTIKEL