Mohon tunggu...
KOMENTAR
Pendidikan

Mengenal Arsitektur Indies yang Masih Eksis di Kota Surabaya

21 Januari 2025   11:45 Diperbarui: 21 Januari 2025   11:45 22 0
Pada mulanya, orang-orang Belanda yang datang untuk berdagang membangun bangunan untuk menimbun barang dagangannya, atau difungsikan menjadi sebuah gudang yang kemudian diperkuat dan dipertahankan menjadi tempat tinggal. Awalnya, kata "indis" merupakan bahasa Belanda yang memiliki arti Nederlands Indie atau dikenal dengan Hindia Belanda. Pada mulanya, budaya "indis" dalam arsitektur bangunannya masih mencolok dengan budaya Belanda. Namun dengan seiring waktu, budaya tersebut bercampur dengan budaya lokal yang juga mempengaruhi pada arsitektur dan ciri bangunan "indis". Adanya akulturasi tersebut dikarenakan beberapa alasan. Arsitektur bergaya Belanda dinilai tidak cocok jika dibangun di Hindia Belanda, khususnya di Surabaya. Iklimnya yang tropis tentu tidak sama dengan negeri Belanda. Tak hanya itu, arsitektur bangunan juga menyesuakan dengan gaya hidup dari masyarakat setempat. Hal inilah yang kemudian menjadi perhatian dari arsitektur Belanda sehingga mencampurkan dengan budaya Jawa. Arsitektur di Jawa cenderung menghadapkan bangunan dengan menghindari arah barat dan arah timur, hal tersebut dilakukan untuk menghindari paparan langsung dari iklim yang lembab dan tropis khas Jawa. Tak hanya itu, rumah dengan gaya "indis" di Jawa banyak memiliki jendela untuk membantu sirkulasi udara karena penyesuaian dengan kondisi iklim di Jawa.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun