Mohon tunggu...
KOMENTAR
Cerpen

Langit yang Kelabu

27 Januari 2012   05:37 Diperbarui: 25 Juni 2015   20:24 278 2



Sepertinya hujan belum puas mengguyur bumi, pikir Lastri sewaktu melirik hujan yang semakin mengganas di balik jendela kamar wisma yang dia sewa bersama Joko. Atap seng terdengar dipukul kuat oleh rintik-rintik hujan menciptakan bunyi seperti teriakan histeris yang memekakkan telinga. Langit dipenuhi gulungan awan hitam yang merata. Jalan raya dipenuhi bus, angkot, bajaj bahkan motor yang ramai lalu lalang. Beberapa orang tempak berteduh di sebuah halte bus salah satunya seorang perempuan yang mengenakan baju kuning dan celana berwarna biru. Benar-benar penampilan menarik perhatian-dia ingat di beberapa majalah mode yang dia baca beberapa waktu yang lalu, warna cerah memang merupakan trend warna tahun ini. Begitu sebuah bus berhenti di halte itu, orang-orang yang menunggu itu berebut masuk, saling mendorong satu sama lain. Meski tak begitu jelas dia dapat membaca umpatan sebal penumpang yang terdorong. Semua orang sudah pastiingin cepat sampai ke rumah dan hujan bukanlah penyebab utama. Toh ketertiban sudah lama hilang dari peradaban manusia Indonesia. Sementara itu di ujung jalan dia dapat melihat seorang yang tak bisa dia tebak jenis kelaminnya berjalan di bawah guyuran hujan menggunakan payung hitam.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun