Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud

Indonesia, Palestina, dan Air Mata

16 November 2012   21:14 Diperbarui: 24 Juni 2015   21:13 763 1


Ini sebuah cerita pembangun jiwa, bacalah dalam keadaan tenang, hayati dan biarkan bait-bait kata menembus sanubari, izinkan hayalanmu melayang-layang hingga terhempas jauh dan melukai hatimu, bayangkan saja apa yang kamu rasakan dan akalmu akan bekerja keras memaksamu terlibat dalam kebenaran. Bila selesai, berhentilah sejenak, pejamkan matamu sebentar, dan ucaplah syukur sebanyak-banyaknya atas segala nikmat yang telah kau dapat selama ini.


Berawal dari perbincangan ringan antara dua orang bocah yang masih polos, mereka bahkan masih sangat polos untuk bisa menyaring kata-kata yang pantas dan yang tidak untuk diucapkan. Tapi tak masalah, mereka hanya dua anak kecil yang masih sangat kecil dan belum mengerti apa-apa, toh mungkin dari cerita-cerita mereka kita bisa memaknai tujuan hidup yang sesungguhnya. Insha Allah!


Namanya Maurah, usianya baru sembilan tahun, ia seorang anak Indonesia yang sangat cantik, rambutnya hitam panjang dan selalu dikepang. Setiap pulang sekolah ia dijemput supir pribadi keluarganya, tentu ini hal yang biasa mengingat ayahnya adalah seorang diplomat yang ditugaskan negara untuk menjadi jembatan antara Indonesia dan Mesir. Ibunya turunan darah ningrat yang walaupun hanya memakan sebuah roti tetap harus menggunakan garpu.


Maurah memiliki seorang sahabat yang adalah anak yatim piatu dari Gaza, Palestina. Sayangnya ia sendiri tidak tahu kalau sahabatnya adalah seorang yatim. Namanya Filistin, seorang anak yang cerdas dan memiliki banyak bekas luka di wajahnya. Filistin adalah salah satu anak yang selamat dari serangan membabi buta Israel, ia juga mampu melewati operasi pembedahan dengan tenang saat dada kirinya ditembus peluru para penembak jitu Israel. Filistin sangat periang dan menyayangi Maurah layaknya saudara kandung ia sendiri, umurnya terpaut sebulan lebih muda dari Maurah.

Maurah, rindukah kamu dengan negaramu? Tanya Filistin.
KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun