Mohon tunggu...
KOMENTAR
Ruang Kelas

Apakah Layak Buku Novel Selamat Tinggal Dibaca?

25 Mei 2024   20:55 Diperbarui: 25 Mei 2024   20:58 63 0


Buku ini selamat tinggal buku ini dikarang oleh Ter Liye dan diterbitkan pada tahun 2024 oleh Sabak Grib Nusantara di kota Jakarta. Buku ini merupakan cetakan ke-8 dengan jumlah halaman sebanyak 354 halaman.

 seorang penulis yang terkenal sangat produktif, total sudah ada lebih dari 30 buku yang ditulis dari tahun 2005. Para penggemar  karangan Tere Liye pada dasarnya berasal dari berbagai latar belakang, mulai dari remaja yang masih sekolah hingga orang dewasa yang sudah menikah.

 Novel Selamat Tinggal ini menceritakan tentang kehidupan seorang pemuda bernama Sintong Tinggal atau biasa dipanggil dengan nama Sintong ia merupakan anak rantau. Ia diberi julukan “Mahasiswa Abadi” dan berhasil lulus di tahun ke-6 di salah satu Fakultas Sastra dengan skripsinya mengenai Sutan Pane.

 Sintong sendiri bekerja paruh waktu di toko buku “Berkah” milik pakliknya. Sebenarnya Sintong keberatan dengan pekerjaannya tersebut, dikarenakan buku-buku yang dijual di toko semuanya buku bajakan yang mana penulis akan dirugikan atas tindakan itu. Jadi selama ia berkuliah, ia hidup dengan uang hasil penjualan buku bajakan. Karena ekonomi yang sulit ia terpaksa masih bekerja di buku tersebut.

 Kisah cintanya yang mungkin bisa dibilang kandas dengan Mawar Terang Bintang teman SMAnya dulu membuat hidup Sintong tak terarah. Sintong yang menyukai Mawar namun belum sempat mengungkapkan perasaannya harus menerima kenyataan pahit bahwa Mawar lebih memilih Binsar, seorang tentara berpangkat letnan dua.

 Suatu hari, saat sedang menjaga tokonya, Sintong bertemu dengan dua orang gadis, Jess dan Bunga. Kedua gadis ini  terutama Jess  membawa perubahan dalam hidup Sintong. Semangatnya menyelesaikan kuliah mulai bangkit kembali, begitu pun dengan semangat menulisnya.

 Ia memutuskan untuk membuat skripsi menggunakan buku yang ia temukan di toko berkah. Buku yang ia temukan merupakan buku langka karya seorang tokoh sastra Indonesia bernama Sutan Pane, yaitu sosok sastrawan yang terlupakan dan jarang dikenal luas oleh masyarakat. Dengan buku tersebut Sintong mendapatkan inspirasi sehingga ia dapat menyelesaikan tugas skripsinya dengan lancar.

 Justru mendengar kabar tak baik dari Mawar, cinta pertamanya. Hal tersebut membuat Sintong mengingat memori-memori lamanya dengan Mawar. Namun ternyata hal tersebut tidak mempengaruhi Sintong lagi, ia sudah berhasil melupakan kenangannya bersama Mawar meskipun dulu sangat sulit karena merupakan cinta pertamanya.

 Hari demi hari Sintong lalui, cobaan atau masalah datang kepadanya silih berganti. Akan tetapi, semua masalah itu berhasil ia selesaikan meskipun dengan usaha yang sangat melelahkan. Hingga masalah buku bajakan pamannya yang mana Sintong mulai menentang dan bibinya mulai marah kepada Sintong. Itulah kisah Sintong hingga akhirnya ia bisa sukses dan menjadi penulis dan melanjutkan kuliahnya di Belanda.

 Buku ini sangat disesuaikan untuk remaja. Buku ini berisikan beberapa bumbu kisah cinta namun, juga mengisahkan bisnis ilegal dalam mememukan sosok penulis yang telah mrnghilang.

 Alur dari cerita ini menggunakan alur campuran anyara laur maju dan alur mundur. Alur maju Ditandai dengan menceritakan kisah yang akan datang. Sedangkan alur mundur pengarang menceritakan masa lalunya.

 Pada cerita ini yang menjadi Tokoh antagonis adalah Bunga. Tokoh protagonis ialah Sintong Tinggal, Pak Dekan, Mawar, Jess, Paklik Maman, dan Slamet. Sedangkan Bulik Ningrum dan Ucok tokoh tritagonis.

 Diantara yang bisa menjadi pemicu konflik pada cerita ini adalah hargailah seorang penulis dengan cara tidak menjual/membeli buku bajakan. Hal ini perlu kita hindari dan saling memberitahu antara satu sama lain karena bisa saja terjadi di masyarakat.

 Terdapat juga kesesuaian antara latar tempat, waktu, dan suasana. Salah satunya pada saat suasana tegang tempat gunung gede dengan waktu malam hari.

 Gaya bahasa dalam cerita ini seperti sinisme (sindiran), sarkasme (meremehkan),  irani (menghina), dan masih banyak yang lainnya. Imajinasi pengarang juga sangat tinggi sehingga pembaca penasaran dan tertarik untuk membaca. Saat membaca tidak ada rasa keraguan dikarenakan pengarang sangat detail menceritakannya.

 Amanat moral pada cerita ketika kita berharap sesuatu harus bisa melepaskannya, yang milik kita bisa saja hilang. Amanat ekonomi hindarilah pembajakan terhadap penulis karena bisa saja keluarga mereka hidup melarat. Amanat sosial berinteraksilah kepada pelanggan dengan baik karena akan memberi kesan padanya. Amanat budaya ikutilah aturan atau budaya dimana kamu berada. Amanat pendidikan janganlah sia-siakan dan melalaikan pendidikanmu.

 Akhirnya tokoh utama yaitu sintong berhasil menjadi penulis. Ia pun sukses dan melanjutkan pendidikan ke belanda. Begitulah ending dari cerita novel selamat tinggal ini.

 Buku ini sangat bermanfaat untuk dibaca serta berisikan cerita yang inspiratif. Cerita ini dapat mengispirai banyak orang yang membacanya. Terkhususnya untuk para remaja sangat cocok membaca buku ini.

 Bahasa buku sangat mudah dipahami bagi para pembaca. Dari segi bahasa kebahasaan pun menggunakan bahasa keseharian, lebih tepatnya bahasa gaul kekinian.

 Buku ini layak dibeli ataupun dibaca dikarenakan buku ini memiliki cover dan desain yang menarik sehingga pembeli atau pembaca tertarik.

 Cerpen ini layak dibaca sebab diantaranya adalah penulis konflik yang cukup mendalam. Tetaplah menarik untuk dijadikan referensi bacaan. Penulis juga mengangkat tema yang terbilang unik dan menarik.

Peresensi,

Aisyah Shakila Mayero

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun