Dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat pertanian, dosen-dosen biologi Universitas Muhammadiyah Lamongan telah menggelar kegiatan pengabdian kepada masyarakat di Desa Kendalkemlagi. Kegiatan ini berfokus pada penyuluhan dan pelatihan kepada anggota GAPOKTAN Desa Kendalkemlagi, melibatkan 12 petani, 1 perwakilan perangkat desa, 5 mahasiswa, dan 3 dosen.
Salah satu agenda utama kegiatan ini adalah penyuluhan tentang penggunaan Beauveria bassiana sebagai pestisida hayati. Sebelumnya, petani di Desa Kendalkemlagi memiliki pandangan kurang positif terhadap efektivitas B bassiana dan memandangnya membutuhkan biaya operasional lebih tinggi dibandingkan pestisida kimia. Dalam penyuluhan ini, mereka diberikan edukasi mendalam mengenai fungsi, karakteristik pertumbuhan, dan penyerangan B bassiana.
Materi penyuluhan mencakup jenis-jenis hama serangga pada pertanian, cara mengatasi hama serangga, karakteristik B bassiana, fungsi B bassiana, cara menumbuhkan B bassiana, dan jenis serta kandungan limbah penggilingan padi. Fokus utama adalah memberikan keyakinan kepada petani bahwa B bassiana bukan hanya efektif, tetapi juga ramah lingkungan. Para narasumber dengan bahasa sederhana menjelaskan mekanisme penyerangan B bassiana terhadap serangga dan mengapa proses ini memerlukan waktu lebih lama dibandingkan pestisida kimia.
"Penting untuk memahami bahwa B bassiana tidak berbahaya bagi seluruh serangga dan memiliki proses penyerangan yang bertahap, tidak seperti pestisida kimiawi yang bersifat akut," ungkap salah satu narasumber. Penyuluhan juga memberikan informasi tentang cara pengaplikasian B bassiana pada tanaman, termasuk dosis yang dianjurkan, waktu penyemprotan yang tepat, serta faktor-faktor lingkungan yang memengaruhi keefektifan B bassiana.