Mohon tunggu...
KOMENTAR
Analisis

Isu Perundungan Yang Sering Diremehkan

8 Januari 2025   17:09 Diperbarui: 8 Januari 2025   17:09 18 0
Sekolah dasar merupakan lembaga sosialisasi terkuat dalam perkembangan manusia. Entah baik atau buruk, sebagian besar masyarakat secara simultan membawa momen-momen penting sekolah dasar selama rentang kehidupannya (Gibson & Mitchell, 2010). Sekolah Dasar di lain sisi menjadi lingkungan tempat terjadinya aksi kekerasan. Karena perilaku terbentuk berdasarkan modeling yang didapatkan dari lingkungan, baik sosial maupun non-sosial (Taylor, 2006), tidak terkecuali perilaku yang tidak sesuai. Terlebih periode SD adalah masa krusial bagi anak untuk berpartisipasi dalam kelompok teman sebaya (Veenstra, dkk., 2013). Sementara itu, krusialitas kelompok teman sebaya semakin banyak mendapat perhatian karena merupakan salah satu sumber terjadinya peer victimization. Kekerasan di sekolah merupakan segala bentuk perilaku agresif untuk menyakiti orang lain seperti perundungan, kekerasan seksual, penyalahgunaan aktivitas seksual, dan berbagai perilaku siswa yang mengacu pada sikap bermusuhan pada sesama siswa dalam lingkungan sekolah (Sciarra, 2004). Kemudian Beattie (2015) menerangkan bahwa perundungan merupakan penyalahgunaan kekuatan secara sistematis dan dikategorikan sebagai perilaku agresif yang dilakukan oleh teman sebaya yang melakukannya secara berulang dan ditandai dengan adanya kekuatan yang tidak seimbang/setara (korban memiliki kelemahan dalam membela diri). Jadi perundungan di sekolah adalah bentuk dari perilaku agresif yang dilakukan secara berulang untuk menyalahgunakan kekuatan oleh teman sebaya di lingkungan sekolah. Perilaku perundungan dapat berupa fisik (pukulan, tendangan, gigitan, dorongan, cekikan) atau verbal (penamaan yang buruk, ejekan/celaan, olokan, ancaman, menyebarkan rumor yang tidak menyenangkan), keduanya merupakan bentuk dari perundungan secara langsung. Sedangkan bentuk perundungan tidak langsung berupa menunjukkan sikap yang tidak bersahabat, menunjukkan raut muka bermusuhan, atau menjauhkan korban dari kelompoknya (Sciarra, 2004).

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun