Perilaku shopaholic umumnya muncul dari pengaruh lingkungan terdekat, dengan faktor sosial menjadi komponen penting dalam pembentukan konsep diri individu. Lingkungan kampus, seperti Universitas Muhammadiyah Riau, memberikan pengaruh besar terhadap perilaku konsumtif ini. Mahasiswa di lingkungan ini sering kali menonjolkan penampilan yang rapi, harum, dan menawan, menjadikan perilaku shopaholic sebagai fenomena menarik dalam budaya perkotaan. Mahasiswa yang terlibat dalam gaya hidup shopaholic sering mengidentifikasi diri mereka dengan sikap hedonis, meskipun mereka juga menunjukkan perhatian besar terhadap penampilan dan kesehatan, serta menjaga interaksi sosial yang baik. Studi ini bertujuan untuk meneliti tiga aspek utama:
KEMBALI KE ARTIKEL