Tim PMM Kelompok 109 Gelombang 7 Beranggotakan 5 anak dan 1 dosen pembimbing lapangan (DPL), diantaranya yaitu Muhammad Fiqih (Koordinator), Alfario Bremy Kusuma (PDD), Muhammad Ferry Affandy (Bendahara), Fahmi Ridho (Sekretaris) dan Aisyah Dwita Hapsari (Humas) serta Bpk Syariful Alam, S.H.I, M.H.I selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL).Pengabdian Masyarakat Oleh Mahasiswa (PMM) merupakan suatu kegiatan wajib yang harus dilakukan oleh mahasiswa pada Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Hal ini bertujuan untuk memberikan kontribusi nyata kepada masyarakat, terutama di daerah-daerah yang membutuhkan bantuan dalam berbagai aspek, seperti pendidikan, kesehatan, ekonomi, dan infrastruktur.Kegiatan PMM dilakukan di Desa Punten, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu. Desa tersebut merupakan salah satu daerah yang terletak di dataran tinggi dengan iklim yang sejuk dan lingkungan yang asri. Namun, seperti banyak desa lainnya, masalah pengelolaan sampah sering menjadi tantangan. Salah satu masalah yang kerap muncul di Desa Punten yaitu mengelola sampah dengan cara dibakar. Dimana hal tersebut dapat berdampak pada kesehatan manusia, asap tersebut tentunya mengandung zat-zat berbahaya seperti dioksin, furan, dan berbagai jenis gas beracun lainnya. Pembakaran sampah, terutama plastik, dapat menghasilkan polutan yang merusak lapisan ozon dan meningkatkan pencemaran udara. Selain itu, sisa pembakaran yang tidak terbakar sempurna bisa mencemari tanah dan air di sekitarnya.
Karena masalah tersebut, kelompok 109 membuat suatu karya yang bernama Ecobrick. Ecobrick merupakan sebuah metode inovatif untuk mengelola sampah plastic menjadi karya seni dengan tujuan membantu mengurangi jumlah sampah plastik yang berakhir dibakar, mengingat plastik adalah bahan yang sulit terurai dan bisa mencemari lingkungan selama ratusan tahun. Kelompok 109 memikirkan terkait sampah plastic tersebut daripada dibakar, mending kita bikin sebuah karya seni, dimana hal tersebut tentunya bersifat ramah lingkungan dan bermanfaat bagi masyarakat sekitar. Ecobrick dibuat dengan cara mengisi botol plastik bekas dengan sampah plastik yang bersih dan kering hingga padat. Botol yang telah diisi penuh ini kemudian dapat digunakan sebagai bahan dasar dalam berbagai proyek konstruksi, seperti membuat furnitur, dinding bangunan, taman bermain, dan struktur lainnya. Pada proker ini kelompok 109 membuat karya berupa tong sampah dengan memanfaatkan sampah plastic yang dikumpulkan dari DesaÂ
KEMBALI KE ARTIKEL