Mohon tunggu...
KOMENTAR
Cerpen Pilihan

Masihkah Kau Mencintaiku

17 September 2014   20:42 Diperbarui: 18 Juni 2015   00:25 121 0
Aku memejamkan mataku, enggan melihat pada benda kecil yang ada ditangan kananku. Aku memeluk dirinya erat-erat, ia membelai rambutku, mencium puncak kepalaku. "Liat aja sayang, ngga akan apa-apa kok." Ia membujuk diriku. Aku menatapnya, ragu. "Seandainya itu terjadi, bagaimana?" aku memeluk dirinya. Menangis dalam peluknya. "Aku ga akan pernah ninggalin kamu." Ucapnya. Ia mencium keningku, lagi. "Janji?" Aku memastikan. "Aku pernah bohong sama kamu?" Ia menatapku. Aku menggelengkan kepalaku. Lalu aku melihat benda kecil yang daritadi kupegang. POSITIF!!! Jantungku seakan-akan berhenti berdetak. Darahku berhenti mengalir. Nadiku tak berdenyut. Pikiranku kosong. Sang hormon testosteron dengan nakalnya menggoda seorang wanita belia. Mereka dimabuk cinta. Hingga mereka lupa akan dosa. Mereka lupa akan larangan tuhan. Mereka lupa pada apa yang akan terjadi selanjutnya. Aku menangis sejadi-jadinya. Melempar benda kecil yang biasa disebut test pack itu. Ia memelukku dengan erat, namun aku tak dapat berhenti menangis. Ya Tuhan, apa engkau murka? Sehingga engkau memberikan cobaan ini padaku? Apa kau tidak bisa memberikanku kesempatan sekali saja untuk memperbaiki dosa-dosaku? Apa engkau benci padaku?! Kalau begitu bunuh saja aku! Ambil nyawaku! Daripada aku harus menanggung beban ini! Aku ikhlas! "AKU RELA!!!" Aku berteriak, tangisku pecah bersama teriakanku. Ia melepas pelukannya, aku tetap diam disini. Aku yakin, pria ini tidak akan bertanggung jawab dan pergi begitu saja. Semua pria pasti seperti itu.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun