Mohon tunggu...
KOMENTAR
Humaniora

Serock in Memorial, Kota Yahudi dalam Kenangan

24 April 2014   19:23 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:15 103 0
Memoar Aisha Pisarzewska , Putri Sang Perantau Oleh : Raidah Athirah *** Jablonna kini menghijau ,di awal musim panas yang indah.Matahari telah terlihat sempurna .Tak nampak awan kelabu seperti hari-hari sebelumnya.Saya telah cukup lama di pembaringan , hendak memandang langsung kuncup bunga yang kini telah mekar merata.Jablonna saat itu , bagaikan gadis bangsawan yang tengah berhias, memperlihatkan keelokan istana bertahtakan taman-taman bunga yang megah ( Insha Allah selengkapnya dalam penggalan memoar " Istana Jablonna di Musim Panas). Jablonna Namamu kukenang dalam masa Kau telah menyimpan cerita Aku hendak mengubur luka Adakah kau mengukir indah nama Aisha Pisarzewska ? Putri muslim pertama di Jablonna Berdarah rahim ibu Indonesia Tak perlu kau ragu di tanah mana dia akan bersujud Ingatlah kembali perjalanan nutfah di tanahmu empat musim penuh cerita Pelangi rasa membentang pada perjalanan sang perantau Adakah ia akan menua bersama cinta disana? Aku putri sang perantau Berjalan mengikuti garis takdir Sampai datang masa di titik akhir bumi jasadku merebah Bersujud Kembali selamanya kepada Allah Tuhan Yang Satu *** Apartemen di Ulica Akademyna Abu Aisha terlihat sibuk mempersiapkan diri.Langkahnya berhenti di depan cermin besar yang menempel pada lemari pakaian.Ia mematut diri disana.Sesekali mata saya memperhatikan gelagatnya."Apakah ia akan pergi keluar .?" Pikir saya saat itu. "Abang, do you want to go out?." Saya bertanya dengan rasa penasaran.Tak seperti biasanya.Setiap keluar apartemen Abu Aisha akan memberitahu saya.Tetapi hari itu ,tepatnya hari sabtu ia terlihat terburu-buru.Beberapa menit kemudian telephone genggamnya berdering.Suara yang tak asing terdengar." Jest wszystko ok? . Przyniosłeś Ainna też?.Suara ibu mertua dari seberang sana. Sepertinya Abu Aisha dan ibu mertua akan keluar.Saya hanya duduk memandang jendela apartemen yang mengarah ke balkon.Masih sedikit sibuk( muntah-muntah) , akan tetapi di awal musim panas saya mulai beraktifitas seperti biasa.Segala puji bagi Allah Tuhan Yang Maha Rahman, saya sudah bisa merasakan keindahan dimasa ini. Selang beberapa menit setelah ibu mertua menelphone,Abu Aisha menyuruh saya bersiap-siap.Mengganti pakaian dengan abaya yang mulai terasa kekecilan pengaruh kandungan yang mulai membesar.Saya masih bertanya dalam hati" hendak kemana kami di hari sabtu?." Tanpa memperdulikan wajah saya yang nampak bingung,Abu Aisha melangkah ke dapur menyiapkan botol air dan beberapa tas kresek untuk saya jika muntah diperjalanan. Hari itu ,langit biru nampak cerah.Warnanya memperlihatkan kehidupan.Saya memandang kagum pada burung-burung yang terbang diatas sana.Memperlihatkan gerakan sujud berjama'ah."Subhanallah."saya mengucap tasbih mensucikan betapa maha suci Allah Tuhan Yang Maha Pembimbing.Setelah masa yang cukup lama saya habiskan di apartemen Jablonna dan Rumah Sakit Warsawa, hari itu akan saya kenang sebagai awal perjalanan sejarah yang menghubungkan saya dengan jejak orang-orang Yahudi di Serock. Bukan hanya itu, perjalanan ini telah membawa memori saya kembali dimasa kanak-kanak di Maluku.Masa , saat mendiang ayah saya tercinta bercerita tentang masa-masa perang di zaman penjajahan Belanda dan kemudian meloncat tentang tingkah laku bangsa Jepang yang mengambil paksa gadis-gadis untuk dijadikan pemuas nafsu.Jangan berdebat dengan saya tentang kebenaran sejarah,! selamanya mulut saya akan tertutup rapat.! Perjalanan ke Serock Kami berempat ( Aisha dalam kandungan) berada di dalam mobil.Abu Aisha dan mertua duduk berdampingan.Saya duduk di kursi bagian belakang.Selain karena faktor muntah,saya juga bisa leluasa bergerak .Sabtu di waktu siang menjelang sore ,mobil melaju di jalanan dari Jablonna menuju Serock. Benarlah apa yang dulu saya renungkan,kota ini tak mungkin kota biasa.Bangunannya seakan mengikat mata saya untuk memandang lebih dalam,pada rumah-rumah kayu yang telah nampak usam.Apakah sejarah pernah menyebut nama kota ini.?.Mungkin iya, tetapi saya yakin anda pasti seperti saya , hanya mengenal nama negara tetapi tak ingat dengan nama ini,Serock.Ini kota yang selalu dikenang dalam sejarah bangsa Yahudi maupun dalam jejak sejarah Perang Dunia II. Selama 30 menit di perjalanan dari arah Jablonna, mobil yang dikemudikan Abu Aisha perlahan-lahan mendekati areal kota Serock.Semua nampak asing dalam pandangan.Ini pertama kali saya berada disini selama umur pernikahan bersama Abu Aisha sampai mengandung Aisha Pisarzweska. Sebelum kaki anda melangkah bersama derap langkah saya ke sebuah rumah Yahudi,akan saya buka ingatan anda tentang kota ini.Kota yang menyimpan pesona sejarah serta jasad kaum Yahudi terdahulu yang telah terkubur di tanah kota Serock.Saya ceritakan kepada anda tentang perjalanan ini,agar kita semua tak akan pernah melupakan sejarah masa lalu. Bukankah jejak bangsa terdahulu bisa menjadi pelajaran kepada generasi selanjutnya?.Beginilah saya merangkai kata demi kata.Mengikatnya dalam cerita, tentang perjalanan mengandung Aisha Pisarzewska .Jika tidak akan datang hari pembalasan ( masa depan ) atas perbuatan kita di masa lalu ( dunia) tentu akan bebas para penguasa sombong, manusia-manusia yang dzalim serta tingkah pongah para hartawan pemuja materi.Yakinlah hati akan kebenaran firman Allah Tuhan Yang Mengembalikan Kehidupan dan Maha Pemberi Balasan. Berkata Zulkarnain: "Adapun orang yang aniaya, Maka kami kelak akan mengazabnya, Kemudian dia kembalikan kepada Tuhannya, lalu Tuhan mengazabnya dengan azab yang tidak ada taranya”(87) “Adapun orang-orang yang beriman dan beramal saleh, Maka baginya pahala yang terbaik sebagai balasan, dan akan kami titahkan kepadanya (perintah) yang mudah dari perintah-perintah kami"(Q.S Al Kahfi : 87-88) *** Sejarah masa

Sepahit apa ia dirasa, semuanya berlalu dalam masa Seluka apa ia dalam batin,semuanya hanya kenangan tak perlu dirisau hati Seindah apa ia dalam kenangan,tak ada masa yang abadi Sang pongah telah berkubang tanah Adakah ia dipuja? Putra-putri bangsawanApakah nisan bertahta permata? Hanya teruntai sejarah masa Senyum merekah Air mata yang tumpah Luka yang menganga Hati yang merindu Adakah kata menjadi wakil dalam pelangi rasa? Aku putri sang perantau Melintas masa Menggenggam pelangi Adakah sejarah masa yang sama?
KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun