Mohon tunggu...
KOMENTAR
Politik Pilihan

Rhoma Bisa Lebih Baik dari Gerrard

12 Mei 2014   19:10 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:35 147 0
Tidak ada kata mengancam. Tidak ada kata menyalahkan.  Dan tidak ada pula kata-kata menyerang yang terlontar dari kapten Liverpool Steven Gerrard usai kegagalan timnya meraih gelar Liga Primer Inggris musim ini. Meski kecewa berat, Gerrard tetap memberi selamat kepada sang jawara Manchester City seraya bertekad ia dan timnya akan meraih hasil lebih baik di musim depan.

Gerrard jerls bukan Rhoma Irama. Meski penantian 24 tahun timnya untuk kembali menjadi juara Liga Primer harus pupus, tidak membuat Gerrard meradang. Hanya kata maaf yang terlontar dari kapten 33 tahun tersebut kepada para pendukung Liverpool. Gerrard sadar, timnya kurang beruntun hingga gagal membawa trofi Liga Primer Inggris lagi ke Anfield.

"Saya benar-benar hancur," demikian ungkap Gerrard kepada Sky Sports usai pertadingn. "Secara pribadi saya kecewa dan kecewa juga untuk fans. Mereka menakjubkan, tapi kami tak boleh terlalu terpukul karena ini merupakan musim fantastis dan kami harus bangkit untuk musim depan untuk berusaha lagi dan meraih hasil lebih baik," tambahnya.

"Kami harus menyelamati Manchester City karena mereka yang terbaik dalam 38 pertandingan, jadi selamat untuk mereka," tuturnya.

Sebagai seorang atlet profesional, Gerrard jelas tahu apa arti dari kata sportif dan profesionalisme. Dia sadar, timnya memang kalah dari Manchester City dalam perburuan gelar. Dia sadar, sang pelatih Brendan Rogers telah berusaha sekuat tenaga untuk menjadikan Liverpool sebagai kampium musim ini. Dia juga sadar, rekan-rekan setimnya telah mencurahkan segenap kemampuan untuk bersaing menjadi yang terbaik.

Namun Gerrad juga sadar, kemampuan bukanlah satu-satunya penentu bagi mereka untuk meraih gelar juara. Ada faktor lain, yaitu keberuntungan yang juga turut berperan dalam upaya mereka meraih gelar. Sehingga, tidak ada kata-kata Gerrard yang menyalahkan Brendan Rogers. Tidak ada pula kata-kata yang menyerang sang juara, Manchester City.  Gerard tidak merajuk untuk tetap bisa meraih titel juara. Gerrard tidak jumawa dengan mengatakan, mereka tampil bagus musim ini dan harus mendapatkan trofi juara.

Dan satu lagi, Gerrard juga tidak mengancam akan berpindah klub karena gagal meraih titel juara. Baginya, hatinya tetap untuk Liverpool. "Saya tidak pernah menyerah untuk berjuang. Saya benar-benar percaya diri dan yakin titel tidak terlalu jauh," tandasnya.

Pernyataan Gerrard tersebut seharusnya sudah cukup bagi Rhoma untuk bagaimana seharusnya bersikap. Sebagai orang yang telah lama kenal dunia politik, Rhoma seharusnya sadar bagaimana kejamnya politik. Andai Rhoma sadar sejak awal, andai Rhoma tahu kalau namanya hanya dijadikan alat jualan, dia pasti tidak akan teriak-teriak bagaimana sakitnya "dikhianati."

Dan andai saja Rhoma sadar kalau partai yang mengusungnya itu tidak menjadi pemenang dan tidak bisa memberi apa yang ia inginkan, dia pasti tidak akan teriak-teriak mengancam ini dan itu. Dia juga tidak akan memamerkan apa yang telah ia berikan kepada sang partai. Dia pasti akan menjalankan kata-katanya yang telah ia janjikan dulu.

Rhoma bahkan akan bisa melebihi Steven Gerrard jika saja ia mau mengatakan "Apapun yang terjadi saya akan tetap mendukung partai "

Sumber:

http://bola.metrotvnews.com/read/2014/05/12/240644/gerrard-saya-benar-benar-hancur
http://sport.detik.com/sepakbola/read/2014/05/12/054557/2579599/72/gerrard-liverpool-bisa-juara-musim-depan
http://www.merdeka.com/politik/ini-ungkapan-kekesalan-rhoma-irama-pada-cak-imin-jokowi/sebut-jokowi-tukang-ingkar-janji.html
http://www.merdeka.com/politik/ini-ungkapan-kekesalan-rhoma-irama-pada-cak-imin-jokowi/tunggu-tawaran-partai-lain.html
http://www.tribunnews.com/pemilu-2014/2013/12/05/rhoma-irama-tak-berambisi-jadi-presiden

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun