Mohon tunggu...
KOMENTAR
Nature

Jenis-Jenis Kapal

22 Juni 2010   04:19 Diperbarui: 26 Juni 2015   15:22 2166 0
Dibedakan dari Bahan Utamanya

Kapal Dibedakan Dari Bahan Utamanya terdiri dari :

1. Kapal Kayu
2. Kapal Baja
3. Kapal Fiberglass (FRP)
4. Kapal Ferrocement
5. Kapal Aluminium
6. Kapal Composit
7. Kapal Bantalan Udara (ACV)

• Kapal Kayu adalah kapal yang semua konstruksinya terbuat dari kayu, ada juga kapal kayu yang rumah kemudi–nya (Wheel House) menggunakan bahan alumunium. Kapal kayu biasanya dibangun untuk melakukan penagkapan ikan dan transportasi. Kapal kayu memiliki ukuran serta displasemen yang relatif kecil tetapi memiliki daya apung lebih tinggi dibanding kapal baja

• Kapal Baja adalah kapal yang bahan utamanya terbuat dari baja, baja dan besi sama–sama logam tetapi perbedaannya terletak pada kadar karbonnya. Baja memiliki kadar karbon rendah (sekitar 1.5 %) sehingga apabila dibandingkan dengan besi, baja memiliki kekutan yang lebih tinggi. Baja juga lebih tahan terhadap korosi dibanding besi, sehingga pada saat ini kapal baja menjadi kapal yang banyak dibangun dengan beragam jenis dan fungsi. Apalagi pada proses penyambungan didukung dengan adanya teknologi pengelasan yang sangat mudah dan efisien serta memiliki kekuatan setara dengan logam induknya

• Kapal Fibergas adalah kapal yang bahan utamanya dibuat dari bahan fiberglass yang diperkuat oleh plastik. Kapal FRP (Fiberglass–Reinforced Plastic) memiliki ukuran relatif kecil dan biasanya digunagan untuk wisata danau atau sungai, ada juga untuk menagkap ikan (memancing). FRP memiliki berat yang cukup ringan dan mudah perawatannya, sehingga banyak digunakan untuk perahu cepat (Fast Boat) dan sekoci pada kapal–kapal penumpang

• Kapal Ferrocement adalah kapal yang bahan utamanya terbuat dari beton (concrete) atau campuran dari semen, pasir dan air. kerangka–kerangnya terbuat dari kawat. kapal ferrocement memiliki berat jenis yang besar sehingga daya apungnya kecil, karena itu kapal ini ditinggalkan penggunaanya

• Kapal Aluminium adalah kapal yang bahan utamanya terbuat dari aluminium. Tujuan dari penggunaan alumunium sebagai bahan utamanya adalah untuk meringankan berat badan kapal sehingga kapal dapat melaju dengan cepat. Kapal alumunium biasanya digunakan untuk patroli angkatan laut (navy), bea cukai (custom) dan polisi perairan (police) generasi kapal aluminium untuk TNI ANGKATAN LAUT yang telah dibangun di salah satu galangan kapal di Indonesia, PT. PAL INDONESIA adalah diantaranya : dari satuan Kapal Ranjau TNI–AL : KRI SINGA – 651, KRI AJAK – 653, dari satuan Kapal Patroli TNI–AL : KRI PANDRONG – 801, KRI SURA – 802, KRI TODAK – 803, KRI HIU – 804, KRI LAYANG – 805, KRI LEMADANG – 806, KRI KAKAP – 811, KRI KERAPU – 812, KRI TONGKOL – 813, KRI BARAKUDA – 814

• Kapal Composit adalah kapal yang bahannya terdiri dari beberapa macam tujuannya untuk memamfaatkan keutamaan dari bahan tersebut. Contoh kapal laminasi adalah kapal yang berlambung kayu, berdasar baja dan pada bangunan atasnya menggunakan bahan alumunium. Fungsi dari alumunium adalah untuk meringankan berat badan kapal, sedangkan fungsi dari kayu pada lambung untuk memberikan daya apung yang tinggi. Sedangkan penggunaan baja pada dasar kapal adalah untuk memberikan kekuatan pada kapal apabila terjadi benturan dengan karang

• Kapal Bantalan Udara adalah kapal yang lambungnya terbuat dari bantalan udara atau semacam bahan karet yang berisi udara bertekanan. Istilah–nya ACV atau (Air Cushion Vehicle) istilah lain juga menyebutkan hovercraft. Fungsi dari lambung karet adalah untuk memberikan daya apung yang besar, sehingga sarat kapal semakin kecil. Untuk tipe ini biasanya menggunakan penggerak jet turbin yang berada di bagian atas, dengan itu hovercrat mampu berjalan di perairan yang dangkal dan rawa–rawa bahkan pantai

Dibedakan dari Fungsi Utamanya

Kapal Dibedakan Dari Fungsinya terdiri dari beberapa macam diantaranya :

1. Kapal Barang (Cargo Ship)
2. Kapal Barang Penumpang
3. Kapal Penumpang Barang
4. Kapal Penumpang (Passanger Ship / PAX)
5. Kapal Pengangkut Kayu (Timber / Log Carrier)
6. Kaplal Pengankut Muatan Cair (Tanker)
7. Kaplal Pengankut Peti Kemas (Container Shp)
8. Kaplal Pengankut Muatan Curah (Bulk Carrier)
9. Kapal Pengankut Bahan Tambang (Ore Carrier)
10. Kapal Pengankut Biji–Bijian (Grain Carrier)
11. Kaplal Pengankut Muatan Dingin (Refrigarated Vessels)
12. Kapal Pengankut Bahan Tambang (Ore Carrier)
13. Kapal Pengankut Biji–Bijian (Grain Carrier)
14. Kapal Pengangkut Pesawat (Aircraft Carrier) – Navy
15. Kapal Pengankut Tank (Landing Ship Tank / LST) – Navy
16. Kaplal Pengankut Ternak

• Kapal Barang adalah kepal yang direncanakan untuk mengagkut bermacam–macam barang / muatan dinamakan General Cargo atau muatan kering dinamakan Dry Cargo Vessel. Umumnya kapal barang terutama General Cargo dapat membawa penumpang sampai 12 orang dan tetap dinamaakan kapal barang. Bila kapal mengangkut penumpang lebih dari 12 orang, maka kapal tersebut harus menggunakan persyaratran keselamatan sebagai kapal penumpang. Umumnya memiliki kecepatan berkisar antara 8 s/d 12 knot

• Kapal Barang Penumpang adalah kapal yang terutama digunakan untuk mengangkut barang disamping penumpang

• Kapal Penumpang Barang adalah kapal yang terutama digunakan untuk mengangkut penumpang dalam jumlah cukup besar beserta barang barang yang dibawanya. Kapal Ferry juga bisa menjadi contoh kapal peumpang barang walaupun pada hakikatnya kapal Ferry memiliki ciri dan keutamaan yang berbeda

• Kapal Penumpang adalah kapal yang khusus untujk mengangkut penumpang. Kapal penumpang yang kecil kebanyakan digunakan untuk pesiar antar pulau yang tidak begitu jauh menyusuri pantai / sungai sedangkan kapal penumpang yang besar biasanya dipakai untuk pelayaran antar pulau yang jauh dan antar benua untuk tourist dll. Biasanya memiliki akomodasi penumpang yang lebih baik dan dilengkapi fasilitas rekreasi. Kapal penumpang dilengkapi dengan alat keselamatan pelayaran yang lebih lengkap dibandingkan dengan kapal lainnya

• Kapal Pengangkut Kayu adalah kapal yang fungsinya mengangkut kayu baik berupa blok, papan kayu gelondongan. Umumnya sebagian muatan kayu yang diangkut diletakkan di atas geladak dengan jumlah ± 1/3 dari seluruh muatan yang diangkut. Oleh karena itu konstruksi geladak harus cukup kuat untuk menahan muatan yang ada dikeladak dan dilengkapai alat pengikatan. Kelebihan dari kapal kpengankut kayu adalah muatan yang diangkut di atas geladak dapat daya apung cadangan, sehingga lambung timbul kapal pengangkut kayu relatif lebih kecil dibandngkan kapal barang

• Kapal Pengangkut Muatan Cair memiliki sifat khusus yang harus diperhatikan saat mengkonstruksinya, muatan zat cair yang selalu mengambil posisi sejajar dengan garis air pada waktu kapal oleng. Oleh karena itu kapal tanker umumnya dilengkapi dengan sekat melintang dan sekat memanjang. Dilengkapi dengan instalasi pompa untuk bongkar muat dari dan ke kapal. Letak kamar mesin pada kapal tanker selau deibelakang terutama dimaksudkan untuk menghindari bahaya kebakaran selain untuk menghemat ruangan, karena apabila mesin berada di tengah poros kemudi semakin panjang dan memerlukan ruangan poros.

• Kapal Pengangkut Peti kemas adalah kapal yang mengangkut barang–barang yang sudah dimasukkan pada peti kemas. Selain didalam palka peti kemas juga diangkut di atas geladak dengan dilengkapai alat pengikat. Jarak pandang dari ujung depan kapal harus ≤ dari panjang LWL. Kapal pengangkut petikemas memiliki pelabuhan khusus ynag dilengkapi dengan alat bongkar muat / unloading

• Kapal Muatan Curah adalah kapal yang mengangkut muatan tanpa pembungkusan tertentu, berupa biji–bijian atau serbuk dicurahkan langsung kedalam palka kapal. Umumnya dibuat singgle deck dan sistim bongkar muatnya dilakukan dengan cara isap (grab), mengeruk (dredger) atau mengangkut (conveyor)

• Kapal Muatan Biji Tambang adalah yang mengangkut muatan tanpa pembungkusan tertentu, berupa bahan tambang bijian dicurahkan langsung kedalam palka kapal. Umumnya dibuat singgle deck dan sistim bongkar muatnya dilakukan dengan cara mengeruk (dredger) atau mengangkut (conveyor). Khusus untuk pengangkut batu–bara dan bauxite biasanya mempunyai double bottom dan tank top yang tinggi untuk mempertinggi letak titik berat muatan, sehingga memperbaiki periode rolling kapal

• Kapal Pengankut Biji–Bijian adalah kapal yang mengangkut muatan tanpa pembungkusan tertentu, berupa biji tumbuh–tumbuhan dicurahkan langsung kedalam palka kapal. Umumnya dibuat singgle deck dan sistim bongkar muatnya dilakukan dengan cara isap (grab)

• Kapal Pengangkut Ternak memiliki fasilitas yang diperlukan ternak seperti tempat makan dan tempat kotoran yang engan mudah dapat dibersihkan

Dibedakan dari Penggerak Utamanya

Kapal Dibedakan Dari Penggerak Utamanya terdiri dari beberapa jenis penggerak yang banyak digunakan

1. Penggerak Layar
2. Penggerak Layar Motor
3. Penggerak Paddle Wheel
4. Penggerak Water Jet Propulsion
5. Penggerak Baling–Baling
6. Penggerak Scottle

• Penggerak Layar adalah penggerak yang digunakan mulai masa lampau setelah penggerak dayung. Kapal–kapal Viking dari Norway pada zamannya menggunakan penggerak dayung dan layar. Kapal yang menggunakan penggerak layar bebas biaya bahan bakar. Akan tetapi kecepatan kapal tergantung pada kecepatan angin dan harus menyesuaikan dengan arah angin

• Penggerak Layar Motor tujuannya untuk menghemat bahan bakar dan memamfaatkan angin untuk dijadikan pendorong kapal. Biasanya kapal ikan yang menggunakan penggerak ini. Akan tetapi saat ini ada juga kapal baja yang dibangun dengan desain kapal layar, selain menggunakan motor juga menggunakan layar. Kapal yang berpenggerak layar motor pada suatu saat motor akan mati dan menggunakan layar, atau sebaliknya. Pada saat tertentu kapal bisa menggunakan dua penggerak secara bersamaan.

• Penggerak Paddle Wheel biasa digunakan pada kapal–kapal yang berlayar diperairan tenang seperti danau atau sungai. Fungsi dari Paddle Wheel untuk memindakan air sehingga menimbulkan daya dorong. Paddle Wheel berbentuk lingkaran yang dikelilingi daun pisau yang rata

• Penggerak Water Jet Propulsion digunakan pada kapal cepat seperti kapal : Catamaran, Jet Foil, Foil Cat, Swath dll. Penggerak ini bekerja dengan cara menghisap air di bagian depan dan dikeluarkan dengan tekanan tinggi di bagian belakang. Penggerak Water Jet Propulsion tidak dapat bekerja di perairan yang kotor karena dapat menyumbat

• Penggerak Baling–Baling adalah penggerak yang paling banyak digunakan karena selain efisiensinya juga mudah perawatannya. Sistim kerja baling–baling adalah memindakan air dari arah depan ke belakang sehingga menimbulkan daya dorong. Kemiringan (pitch) daun baling–baling harus diperhitungkan agar mendapatkan daya dorong yang besar. Permukaan baling–baling dirancang bertexture sangat halus, hal ini untuk menghindari korosi kavitasi

• Penggerak Scottle biasa digunakan pada kapal–kapal tandu/tugboat prinsipnya sama seperti baling–baling biasa cuma pada penggerak scottle baling–baling dapat berputar 360° sehingga tidak memerlukan daun kemudi

Dibedakan dari Mesin Penggerak Utamanya

1. Mesin Uap Torak (Steam Reciprocating Engine)
2. Turbin Uap (Steam Turbine)
3. Turbin Electrick Drive
4. Motor Pembakaran Dalam (Internal Combustion Engine)
5. Gas Turbin
6. Nuklir

• Mesin Uap Torak memiliki beberapa keuntungan diantaranya : Mudah pemakaian dan pengontrolan, mudah berputar balik (reserving) dan mempunyai kecepatan putar yang sama. Biasanya yang dipakai pada mesin uap torak adalah mesin Triple Expansion (berilinder tiga) atau Mesin Double Compound

• Turbin Uap memiliki tenaga yang rata, pemakaian uap sangat efisien baik pada saat tekanan rendah ataupun rendah. Getaran sangat kecil, Pemakaian bahan bakar kecil dan bertenaga sangat besar. Akan tetapi memiliki kekurangan, mesin turbin uap tidak dapat berputar balik (non reverseable) sehingga diperlukan mreversing turbin tersendiri

• Turbin Electric Drive adalah mesin yang menggunakan turbin untuk menggerakkan generator sedangkan baling–baling digerakkan oleh motor yang terpisah tempatnya dengan menggunakan aliran listrik tadi. Dengan sistim ini reversing dapat muidah dilakukan sehingga tidak diperlukan reversing turbin tersendiri

• Motor Pembakaran Dalam biasa digunakan pada perahu yang menggunakan motor tempel dan untuk tenaga yang lebih besar, digunakan Mesin Diesel yang dibuat dalam suatu unit yang besar. Dingan penggunaan turbo charger untuk super charging, maka beratnya dapat diperkecildan tenaga dapat dilipat gantakan

• Gas Turbin prinsipnya adalah suatu gasifier yang menggunakan udara yang dimampatkan dan dinyalakan dengan menggunakan bahan baku yang disemprotkan, setelah terjadi ladikan udara yang terbakar akan mengembang

• Nuklir digunakan sebagai mesin penggerak kapal dengan cara memamfaatkan energi panas yang dihasilkan dari reaksi untuk memanaskan air sehinga uap dari air tersebut menggerakkan turbin

Kapal-Kapal Khusus

Adalah kapal yang mempunyai tugas dan fungsi yang khusus, artinya bukan untuk pengangkutan. Misalkan

1. Kapal Keruk (Dredger)
2. Kapal Tunda
3. Kapal Penangkap kan
4. Kapal Pemadam Kebakaran
5. Kapal Penelitian
6. Kapal Rumah Sakit
7. Kapal Perang

• Kapal Keruk memiliki tugas dan fungsi khusus, seperti untuk memperdalam kolam pelabuhan, alur pelayaran sungai. Kapal Keruk terdiri dari beberapa tipe diantaranya :

a. Plain Suction Dredger adalah tipe kapal keruk yang menggunakan cara isap pada proses pengerukannya. Jenis yang modern pada kapal ini biasanya dilengkapi dengan water jet disekeliling pipa isap yang difungsikan sebagai penghancur material/sedimen lumpur agar mudah dihisap

b. Cutter Suction Dredger pada prinsipnya tidak jauh berbeda dengan jenis Plain Suction Dredger, pada tipe ini dilengkapi dengan alat pemotong di ujung pipa isap sehingga da[at mengeruk material yang agak keras

c. Grab Dredger sangat baik apabila dioperasikan di sekitar dok gali / graving dock, dermaga, dan bagian–bagian sudut sudut dari kade, karena alat ini dapat merapat sampai ketepi. Daya galinya tergantung pada berat timbanya / Bucket

d. Bucket Dredger dapat bekerja untuk segala jenis galian baik tanah padat, maupun batu–batuan, tetapi bukan tanah padas yang keras. Jenis ini menggunakan timba untuk mengeruk material

e. Dipper Dredger dipergunakan untuk pekerjaan penggalian yang sukar dan ada rintangan, dimana jenis kapal keruk lain tidak mampu mengerjakannya

• Kapal Tunda adalah kapal yang fungsinya menarik atau mendorong kapal–kapal lainnya. Berfungsi juga sebagai kapal penolong, biasanya kapal tunda dilengkapi dengan alat pemadam kebakaran. Dibedakan atas beberapa jenis antara lain kapal tunda samudera, kapal tunda pelabuhan dll

• Kapal Ikan adalah kapal yang dirancang khusus untuk menangkap ikan, dimana operasi penagkapannya agak jauh dari pangkalannnya dan dalam operasinya memerlukan waktu berhari–hari, sehingga dilengkapi dengan kotak ikan yang didinginkan agar hasil tangkapan tidak cepat busuk. Bahkan pada kapal–kapal ikan ynag modern dilengkapi dengan pabrik ikan dalam kaleng. Ditinjau dari cara penagkapannya kapal ikan dibedakan menjadi 3 jenis : 1. Kapal yang dilengkapi dengan seruit / harpoon untuk menangkap ikan yang besar seperti ikan Paus. 2. Kapal yang dilengkapi dengan pukat / jaring seperti pada kapal pukat udang. 3. Kapal yang dilengkapi dengan kail, seperti kapal penangkap ikan tuna / Tuna Long Line dll

• Kapal Pemadam Kebakaran dalah kapal yang fungsinya membantu memadampak kebakaran pada kapal lain atau kebakaran pada dermaga pelabuhan. Kapal ini biasanya beroperasi disekitar pelabuhan

• Kapal Penelitian adalah kapal yang digunakan untuk penelitian di laut yang telah dilengkapi dengan peralatan–peralatan penelitian. Seperti Kapal Riset Kelautan milik LIPI atau Kapal Hidro Oseanografi yang dimiliki TNI Angkatan Laut

• Kapal Rumah Sakit adalah kapal yang dilengkapi dengan peralatan medis, biasanya pada kapal perang terdapat pula kapal yrumah sakit

• Kapal Perang memiliki fungsi khusus yaitu untuk berperang atau menjaga keamanaan serta sebagai benteng pertahanan di laut. Perencanaan dan konstruksinya lebih ditekankan pada segi kekuatan, sehingga faktor ekonomis kurang mendapat perhatian. Pada tulisan ini sengaja akan dibahas kapal perang Untuk Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dibedakan dari jenis dan fungsinya, Kapal Republik Indonesia (KRI) terdiri dari bebrapa satuan diantaranya :

a. Satuan Kapal Eskorta (Eskader Nusantara) disingkat menjadi SATKOR adalah terdiri dari kapal–kapal Frigate, Perusak / Destroyer yang dilengkapi dengan persenjataan berat seperti : Torpedo, Roket, Bom Laut, Ranjau Laut / Ranjau Tanduk, Menara Meriam Berlaras Ganda, Anti Serangan Udara, Anti Kapal Selam, dan dilengkapi dengan Sonar untuk mendeteksi getaran yang berada di bawah permukaan. Kapal Perusak memiliki konstruksi yang ringan sehingga dapat melaju dengan cepat, berfungsi juga untuk mengawal kapal bantu. Berikut salah satu contoh dari sekian banyak KRI untuk SATKOR : KRI MARTHA CRISTINA TIAHAHU – 331, KRI OSWALD SIAHAAN – 354, KRI ABDUL HALIM PERDANAKASUMA – 355, KRI KAREL SATSUIT TUBUN – 356, KRI FATAHILLAH – 361, KRI SULTAN ISKANDAR MUDA – 367, KRI KAPITAN PATTIMURA – 371

b. Satuan Kapal Selam disingkat menjadi SATSEL adalah terdiri dari kapal selam nyang bertugas penyerangan bawah air, sehingga dilegkapi persenjataan yang mendukung dalam operasinya, seperti : Torpedo, Ranjau, Anti Kapal Permukaan, Serangan Permukaan, Misil Penjelajah / Peluru Kendali dan SLBM (Submarine–Launched Ballistic Missile) atau ICBM (Intercontinental Ballistic Missile) yang pada bagian depannya berisi bahan peledak nuklir dan diluncurkan dari bawah air. Disebut intercontinental karena memiliki jarak jelajah yang jauh. Berikut salah satu contoh dari sekian banyak KRI untuk SATSEL : KRI CAKRA – 401, KRI NANGGALA – 402

c. Satuan Kapal Amfibi disingkat menjadi SATFIB adalah terdiri dari kapal–kapal Landing Ship Tank (LST) dimana kapal ini dapat mengangkut kendaraan pendarat amfibi yang di dalamnya berisi pasukan pendarat atau tank amfibi sehinggga memilik pintu rampa layaknya kapal ferry tetapi pada tipe ini pintu dapat tertutup rapat dan kedap air. Berikut salah satu contoh dari sekian banyak KRI untuk SATFIB : KRI TELUK LANGSA – 501, KRI TELUK BAYUR – 502, KRI TELUK AMBONIA – 503, KRI TELUK KAU – 504, KRI TELUK SABANG – 544, KRI MULTATULI – 561

d. Satuan Kapal Cepat disingkat menjadi SATKAT adalah terdiri dari kapal–kapal Korvet / Corvette yang memiliki ukuran lebih kecil dari kapal Perusak / Destroyer karena kapal korvet biasa difungsikan sebagai kapal pengawal kapal lainnya, karena memiliki mobilitas dan manuver yang tinggi. Berikut salah satu contoh dari sekian banyak KRI untuk SATKAT : KRI MANDAU – 621, KRI RENCONG – 622, KRI BADIK – 623, KRI KERIS – 624, KRI SINGA – 651, KRI AJAK – 653

e. Satuan Kapal Ranjau disingkat menjadi SATRAN berfungsi untuk mendeteksi ranjau sekaligus untuk menyapu ranjau sehingga kapal lainnya bisa melewati perairan yang telah disapu dengan aman dan selamat. Berikut salah satu contoh dari sekian banyak KRI untuk SATRAN : KRI PULAU RANI – 701, KRI PULAU RATEWO – 702, KRI PULAU RENGAT – 711, KRI PULAU RUPAT – 712, KRI PULAU ROTE – 721, KRI PULAU RAAS – 722

f. Satuan Kapal Patroli disingkat menjadi SATROL adalah terdiri dari kapal–kapal patroli cepat atau disebut dengan FPB (Fast Patrol Boat) yang berkonstruksi aluminium dan memiliki tenaga yang cukup besar agar bisa memenuhi permintaan untuk mengejar musuh yang telah melanggar masuk wilayah perairan secara ilegal. Selain berpatroli satuan ini juga berjaga–jaga, sehingga tidak harus berlayar terus dan pada saat akan stand by. Berikut salah satu contoh dari sekian banyak KRI untuk SATROL : KRI PANDRONG – 801, KRI SURA – 802, KRI TODAK – 803, KRI HIU – 804, KRI LAYANG – 805, KRI KATON – 810, KRI KAKAP – 811, KRI KERAPU – 812, KRI TONGKOL – 813, KRI BARAKUDA – 814, KRI SANCA – 815, KRI VIPER – 820, KRI PITON – 821, KRI WELING – 822, KRI BOIGA – 825, KRI TALIWANGSA – 870

g. Satuan Kapal Bantu disingkat menjadi SATBAN adalah terdiri dari berbagai jenis kapal seperti : kapal pengangkut bahan bakar / tanker tapi berbeda dengan kapal tanker biasanya karena pada tipe ini kapal dirancang bergerak cepat dan dinamakan kapal suplai bahan bakar, kapal rumah sakit yang dilengkapi dengan alat medis guna menunjang kebutuhan kesehatan prajurit atau dalam operasi SAR laut untuk menolong korban. Berikut salah satu contoh dari sekian banyak KRI untuk SATBAN : KRI KARIMATA – 960, KRI TANJUNG KAMBANI – 971, KRI TANJUNG DALPELE – 972, KRI TANJUNG NUSANIVE – 973, KRI TANJUNG FATAGAR – 974, KRI KARANG PILANG – 981, KRI KARANG TEKOK – 982, KRI KARANG BANTENG – 983, KRI KARANG GALANG – 984, KRI KARANG UNARANG – 985, KRI TANJUNG KAMBANI – 971, KRI TANJUNG DALPELE – 972, KRI DR. SUHARSO – 990 (Hospital Ship)

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun