Dalam laju modernisasi yang tak terbendung, kita sering lupa bahwa eksistensi manusia tak terlepas dari alam. Ketergantungan kita pada alam seringkali tertutupi oleh gemerlap teknologi dan hiruk-pikuk perkotaan. Namun, saat ini, alam seolah berteriak meminta perhatian kita melalui perubahan iklim, bencana alam, dan kepunahan spesies. Di tengah krisis lingkungan ini, sastra muncul sebagai jembatan yang menghubungkan kembali manusia dengan alam, sekaligus sebagai cermin yang memantulkan kemanusiaan kita.
KEMBALI KE ARTIKEL