Mohon tunggu...
KOMENTAR
Cerpen

Kepergian Tak Pernah Berujung Manis

31 Agustus 2019   13:00 Diperbarui: 31 Agustus 2019   13:06 43 5
Pagi ini aku terbangun, dingin merayap masuk ke dalam selimut. Ketika ku lihat ke arah jendela, ternyata aku lupa menutupnya semalam. Aku tertidur di atas tumpukan kertas yang sejak minggu lalu tak sempat ku sentuh, mungkin lebih tepatnya tidak sanggup aku sentuh. Aku masih bisa merasakan kengerian yang menggerogoti seluruh tubuh ketika membaca tulisan dalam kertas-kertas tersebut. Ya, kertas itu adalah tulisan-tulisan tentang bagaimana ia melewati hari-hari yang menurutnya adalah kenangan terburuk yang pernah terjadi. Tapi aku tidak bisa bilang bahwa ia sekarang sudah tenang, mungkin juga ia sedang menerka-nerka apakah yang ia lakukan adalah benar atau salah. Mungkin juga ia sedang mengintip dari balik awan, merasa menyesal begitu melihat wajah-wajah yang dicintainya merana dan bersedih sepanjang waktu. Mungkin ia menyesal telah menulis surat-surat yang sudah ia rangkum hingga bisa menjadi sebuah kumpulan cerpen. 

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun