Sekolah memiliki peran yang signifikan dalam proses mencerdaskan generasi bangsa. Namun, ironisnya, sekolah tidak hanya menjadi tempat untuk meningkatkan pengetahuan siswa, melainkan juga menjadi ajang kekerasan. Kekerasan tersebut bisa terjadi antara siswa dan guru, guru dan siswa, atau bahkan sesama siswa. Semakin banyak insiden kekerasan yang dilakukan oleh siswa di sekolah, ini tentu menjadi sumber kekhawatiran dan kegelisahan. Tindakan kekerasan ini menjadi bukti dari hilangnya moral dan kemanusiaan. Dalam sebuah pendidikan pasti tidak luput akan terjadinya kasus pembullyan terutama di Tingkat sekolah dasar. Sekolah memiliki peran yang signifikan dalam proses mencerdaskan generasi bangsa. Namun, ironisnya, sekolah tidak hanya menjadi tempat untuk meningkatkan pengetahuan siswa, melainkan juga menjadi ajang kekerasan. Kekerasan tersebut bisa terjadi antara siswa dan guru, guru dan siswa, atau bahkan sesama siswa. Semakin banyak insiden kekerasan yang dilakukan oleh siswa di sekolah, ini tentu menjadi sumber kekhawatiran dan kegelisahan. Tindakan kekerasan ini menjadi bukti dari hilangnya moral dan kemanusiaan. Seringnya kita mendengar tentang tawuran antar pelajar sebagai bentuk kekerasan di sekolah, sebenarnya masih banyak bentuk kekerasan lain yang terjadi dan bisa memiliki dampak yang lebih serius. Kekerasan dalam konteks pendidikan bisa terjadi di dalam maupun di luar sekolah, baik di sekolah umum maupun di pesantren. Salah satu permasalahan yang sering terjadi dikalangan pelajar adalah perundungan atau bullying. Kata bullying berasal dari bahasa Inggris yang berarti 'menindas'. Bullying dalam bidang pendidikan merupakan salah satu tindak pidana yang sering dihadapi oleh pelajar. Bullying adalah keinginan untuk menyakiti korbannya, dan keinginan tersebut diwujudkan melalui tindakan yang menimbulkan rasa sakit. Sekalipun dilakukan dengan baik, proses ini sering kali dilakukan berulang kali oleh individu atau kelompok yang mempunyai kekuasaan, terlepas dari tanggung jawab mereka.Penindasan adalah serangkaian ancaman yang dimaksudkan untuk menyebabkan kerugian fisik atau emosional. Keterampilan sosial mengacu pada kemampuan individu dalam mengelola emosinya dalam berinteraksi dengan orang lain, menunjukkan empati,dan mengendalikan emosi diri sendiri dan orang lain agar dapat berinteraksi dengan baik dengan teman sebaya atau orang dewasa di sekitarnya. Pentingnya memperhatikan interaksi sosial dalam mengembangkan keterampilan social. Interaksi sosial melibatkan berbagai tindakan atau kegiatan yang melibatkan dua orang atau lebih. Komunikasi yang baik adalah kunci dari semua kehidupan. Interaksi sosial adalah kunci aktivitas sosial. Dari pertimbangan di atas dapat kita simpulkan bahwa untuk memiliki keterampilan sosial yang baik, kita dapat mulai membina hubungan dengan lingkungan, harus ada hubungan timbal balik dengan orang lain, dengan cara ini dapat terjalin interaksi yang positif. Oleh karena itu, interaksi manusia dapat diartikan sebagai suatu hubungan yang melibatkan hubungan timbal balik antara manusia dengan manusia lainnya, dimana tujuannya saling membutuhkan. Interaksi positif erat kaitannya dengan sikap individu, dan sikap dapat diukur dengan menggunakan skala. Penindasan adalah suatu bentuk pelecehan terus-menerus yang bertujuan untuk menyakiti orang lain secara fisik atau emosional. Keterampilan sosial adalah kemampuan anak dalam mengelola emosi dalam interaksi dengan orang lain, termasuk empati dan pemahaman terhadap emosi orang lain, serta kemampuan mengelola emosi diri sendiri dan orang lain agar dapat berkomunikasi secara efektif dengan teman sebaya atau orang dewasa di sekitarnya. Menjaga hubungan baik penting untuk memperoleh keterampilan sosial yang baik. Interaksi sosial adalah suatu tindakan atau kegiatan yang melibatkan dua orang atau lebih yang masing-masing mempunyai visi dan tujuan. Namun, perilaku intimidasi dapat berdampak negatif terhadap kinerja siswa, menyebabkan mereka merasa terisolasi, dan menyulitkan mereka untuk bekerja sama dengan baik di kelas. Perilaku bullying merupakan hambatan utama dalam mendefinisikan diri anak. Artinya, bullying dapat mengganggu tumbuh kembang anak, termasuk hubungan baik, karena membuat mereka merasa tertekan dan tidak nyaman dengan lingkungannya. Perilaku bullying terjadi karena pandangan bahwa interaksi sosial berkaitan dengan pembentukan dan pemeliharaan hierarki sosial. Anak-anak menggunakan paksaan, manipulasi, status, harga diri, dan dominasi dalam hierarki sosial untuk memperlakukan orang lain dengan buruk.Dengan demikian, perilaku bullying dapat mempengaruhi kemampuan interaksi sosial siswa dengan memanipulasi dan menggunakan kekerasan, mengganggu lingkungan sosial mereka. Kemampuan sosial seseorang dibentuk melalui kerjasama dan saling menghormati, sehingga perilaku bullying dapat mengganggu lingkungan sosial siswa dan merusak hubungan antarpribadi mereka. Hal ini menciptakan rasa tidak aman dan kesulitan dalam berinteraksi, serta menghambat kemampuan siswa untuk mengaktualisasikan diri. Berdasarkan hasil literature review yang telah dijelaskan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa Bullying biasanya dilakukan secara verbal, fisik dan sosial(pengabaian),Tanda anak menjadi korban bullying biasanya penurunan prestasi akademik, kesulitan konsentrasi saat belajar, cedera secara fisik, ketakutan untuk pergi ke sekolah, dll. Adanya perilaku kekerasan yang dilakukan pelaku yang membuat korbannya mendapatkan kesenangan, Proses ini tidak stabil dan menimbulkan perasaan cemas pada korbannya, Perilaku ini berulang atau terus-menerus. Strategi untuk mengatasi bullying di sekolah ialah dengan cara mengadakan edukasi/pelatihan.
KEMBALI KE ARTIKEL