Masih melekat di benak saya, tanggal 27 April lalu, saya bersama ratusan mahasiswa pemberani dari berbagai universitas lainnya menyuarakan aspirasi kami di depan hall D Jakarta International Expo Centre, tempat pameran bernama WT (World Tobacco) Process and Machinery Asia 2016 dilaksanakan. Saat kami menyuarakan aspirasi dengan damai, hanya dengan bekal almamater dan poster, kami berhadapan dengan aparat kepolisian dengan perisainya yang gagah itu. Pada akhirnya, kami bersedia untuk mundur dengan syarat 9 orang perwakilan kami dapat bertemu dengan pihak penyelenggara. Sayangnya, bukannya dipertemukan dengan penyelenggara WT-nya secara langsung (Quartz Business Media, utamanya Mr. Case), kami malah dipertemukan dengan EO dari acara tersebut, Bapak AD. Pada dasarnya, saya senang sekali karena pada akhirnya kami mendapatkan kesempatan untuk bertemu dengan stakeholder dari WT, namun sayangnya karena negosiasi yang kami lakukan tidak menemui jalan keluar, akhirnya kami memutuskan untuk walk out.
KEMBALI KE ARTIKEL