Belajar dari Pengalaman Nyata
"Saya ingin tahu lebih banyak tentang bagaimana kakak-kakak koas menghadapi tantangan di lapangan, terutama saat menangani kasus-kasus kritis," ujarnya dengan senyum ramah. Pertanyaan demi pertanyaan yang ia lontarkan memperlihatkan rasa ingin tahu yang besar, namun tetap dengan pendekatan yang lembut---ciri khas seorang ISFP yang menghargai koneksi personal.
Selama wawancara, ia tidak hanya bertanya tentang prosedur medis, tetapi juga tentang pengalaman emosional yang dihadapi oleh para koas. "Saya ingin tahu bagaimana cara mereka menjaga keseimbangan mental ketika harus menghadapi pasien yang kondisinya sulit. Bagi saya, aspek ini sama pentingnya dengan keahlian medis," katanya dengan tulus.
Empati Sebagai Kunci
Dengan kepribadiannya yang sensitif dan penuh perhatian, ia sering dianggap sebagai sosok yang membawa aura ketenangan di tengah kesibukan rumah sakit hewan. Para kakak koas pun terlihat nyaman berbicara dengannya, bahkan beberapa di antaranya membagikan kisah pribadi yang jarang mereka ceritakan. "Dia benar-benar pendengar yang baik, dan itu membuat saya merasa didengar," ungkap salah satu koas.
Menemukan Inspirasi dari Kakak Koas
Dalam percakapan itu, ia mengaku merasa sangat terinspirasi. "Saya belajar bahwa menjadi dokter hewan bukan hanya soal keahlian teknis, tetapi juga soal membangun hubungan dengan pemilik hewan dan, tentu saja, menjaga empati pada pasien-pasien kecil kita," ujarnya.
Di akhir wawancara, ia tampak semakin bersemangat untuk menjalani profesinya di masa depan. "Saya berharap bisa mengikuti jejak kakak-kakak koas ini, mempraktikkan apa yang telah saya pelajari, dan membawa dampak positif bagi hewan-hewan yang membutuhkan," tuturnya penuh harap.
Calon Dokter Hewan yang Berdedikasi
Mahasiswi ini adalah contoh nyata bagaimana seorang ISFP memanfaatkan kekuatannya---empati, dedikasi, dan perhatian pada detail---untuk menjadi seorang calon dokter hewan yang kompeten. Tidak hanya ingin menyembuhkan hewan yang sakit, ia juga ingin membawa nilai-nilai kemanusiaan ke dalam praktik kedokteran hewan.
Rumah Sakit Hewan Universitas Airlangga mungkin hanya salah satu tempat di mana ia belajar, tetapi tempat ini jelas menjadi saksi awal dari perjalanan panjangnya menuju profesi yang mulia ini.